TEMPO.CO, Budapest - Sebuah patung Buddha duduk dari Cina mengejutkan banyak peneliti. Sebab, di dalam patung itu ditemukan sisa-sisa mumi dari seorang biksu yang hidup hampir 1.000 tahun yang lalu.
Mumi itu diperkirakan pernah menjadi biksu Buddha yang dihormati. "Setelah kematiannya, dia dipuja sebagai sosok yang banyak memberikan pencerahan," kata Vincent van Vilsteren, seorang kurator arkeologi di Drents Museum di Belanda, tempat mumi itu dipamerkan pada tahun lalu.
Rahasia itu tersembunyi dalam patung bercat emas yang pertama kali ditemukan ketika para aktivis pelestarian mulai memulihkan patung itu bertahun-tahun yang lalu. Namun sosok manusia di dalam patung itu tidak dipelajari secara rinci hingga peneliti memindai dan mengambil sampel jaringan dari mumi itu akhir tahun lalu. Patung misterius itu sekarang dipajang di Museum Sejarah Alam Hungaria di Budapest.
Patung bubur kertas itu, yang memiliki dimensi kasar orang duduk, dan tertutup dalam pernis dan cat emas, memiliki sejarah yang keruh. Ia pernah ditempatkan di sebuah biara di Cina tenggara selama berabad-abad. Patung itu juga telah diselundupkan ke luar dari negeri itu saat terjadi Revolusi Kebudayaan di Cina.
Patung itu lalu diperjualbelikan di Belanda, dan pada 1996, pemiliknya memutuskan menyuruh seseorang untuk memperbaiki eksterior patung emas itu. Namun, ketika mereka melepaskan patung dari platform kayu, mereka melihat dua bantal dihiasi teks Cina ditempatkan di bawah lutut patung. Ketika memindahkan bantal itu, mereka menemukan sisa-sisa manusia.
"Mereka melihat langsung ke bawah biksu ini," kata van Vilsteren kepada Live Science, Senin, 23 Februari 2015. "Anda dapat melihat bagian dari tulang dan jaringan kulitnya."
Mumi itu duduk di atas karpet tekstil gulung yang tertutup teks Cina. Para peneliti kemudian menggunakan isotop radioaktif dari karbon untuk menentukan kemungkinan hidup mumi itu pada abad ke-11 atau ke-12. "Sementara karpet itu sekitar 200 tahun lebih tua," kata van Vilsteren.
Pada 2013, peneliti melakukan CT scan pada mumi itu di Mannheim University Hospital di Jerman. Saat melakukan scan lanjutan di Meander Medical Center di Amersfoort, Belanda, para peneliti menemukan potongan-potongan kecil kertas berisi teks Cina. Teks yang ditemukan pada mumi menunjukkan dia pernah menjadi biksu berstatus tinggi.
Tahun lalu, mumi itu dipamerkan di pameran "Mummies – Life Beyond Death" - di Museum Drents di Belanda, sebelum pindah ke Museum Sejarah Alam Hungaria di Budapest.
ERWIN Z | LIVESCIENCE