TEMPO.CO, Jakarta - Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri, mengaku memperoleh kaus merah bergambar palu dan arit dari seorang rekan asal Vietnam. Dia mengenal sahabatnya itu lewat jejaring pertukaran pelajar yang aktif ditekuninya saat kuliah.
"Kaus itu diberikan kepadaku empat tahun lalu," kata Anin—sapaan Anindya—saat dihubungi Tempo, Selasa, 24 Februari 2015.
Sebelumnya, foto Anindya mengenakan kaus merah bergambar palu-arit dan caping dengan latar belakang persawahan dimunculkan oleh situs Pkspiyungan.org. Situs itu mencuplik foto tersebut dari akun Instagram Anindya.
Dalam keterangan foto itu, Anindya menulis, “I am so Vietnam today.” Propaganda situs tersebut disertai dengan hujatan yang dialamatkan kepada Anindya yang baru terpilih menjadi Puteri Indonesia pekan lalu.
Menurut dia, bertukar bingkisan dengan rekan yang dikenal lewat pertukaran pelajar ialah hal yang lumrah. Biasanya, sesama mahasiswa pertukaran pelajar akan membawa suvenir khas dari daerah asal. Salah satu bentuk penghargaan atas pemberian itu, ujar Anindya, ialah mengenakannya dalam pelbagai kesempatan. "Saya pakai itu karena respek terhadap sahabat saya dari Vietnam," dia menjelaskan.
Anindya menambahkan, tak ada tendensi apa pun saat mengenakan kaus tersebut. Dia juga membantah pemilihan atribut itu sebagai bentuk dukungan kepada paham komunis. "Saya harus lebih hati-hati mengenakan sesuatu karena sekarang menjadi tokoh publik yang disorot," ujarnya.
RAYMUNDUS RIKANG