TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai NasDem Syarief Abdullah Alkadrie menganggap respons kecewa masyarakat terhadap dukungan Koalisi Jokowi atas pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai reaksi yang wajar.
Namun, menurut Syarief, seharusnya publik tidak hanya menyorot partai pendukung Koalisi Jokowi. “Kalau mau jujur, publik harus lihat juga bahwa Budi Gunawan tak hanya didukung Koalisi Jokowi, tapi oleh semua fraksi termasuk Koalisi Prabowo minus Demokrat,” ujar Syarief saat dihubungi, Selasa, 24 Februari 2015.
Menurut Syarief, kekecewaan publik kepada Koalisi Prabowo hanyalah respons sesaat yang akan segera hilang. Persepsi negatif publik terhadap koalisi, menurut Syarief, bakal berubah seiring dukungan yang ditunjukkan pada penggantian Budi Gunawan menjadi Badrodin Haiti. Syarief meyakini kepercayaan kepada KIH, terutama NasDem, dari publik akan segera pulih.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani juga menyatakan partainya tidak merasa khawatir dengan persepsi negatif publik. Menurut Arsul, dinamika politik selalu dinamis. “Kalau kebetulan di satu isu partai tak memenuhi ekspektasi publik, belum tentu untuk isu lain,” ujar Arsul.
Arsul meyakini masyarakat tidak akan menghukum partai hanya karena satu isu yang memang penuh polemik. Apalagi pencalonan Budi Gunawan, menurut Arsul, tidak hanya didukung Koalisi Jokowi. Partai-partai pendukung Prabowo Subianto, kata Arsul, juga lantang menyuarakan dukungan untuk Budi Gunawan, bahkan sampai rencana mengajukan interpelasi.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia merilis hasil survei yang menyebutkan Koalisi Jokowi menjadi sasaran kekecewaan masyarakat dalam kisruh berkepanjangan terkait dengan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Survei yang melibatkan 1.200 responden dari 33 provinsi itu menemukan sebanyak 73,17 persen publik Indonesia menyayangkan sikap Koalisi Jokowi yang ngotot mendesak Presiden Joko Widodo untuk melantik Budi Gunawan.
Menurut Rully, Koalisi Jokowi dinilai tidak sensitif pada keinginan publik dan hanya mengutamakan kepentingan kelompok. Selain itu, Rully melanjutkan, Koalisi Jokowi juga banyak mengambil sikap yang bertentangan dengan kebijakan Jokowi.
IRA GUSLINA SUFA