TEMPO.CO, Las Vegas - Juan Manuel Marquez memiliki penilaian menarik tentang megafight Floyd Mayweather Junior melawan Manny Pacquiao yang akan berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 2 Mei mendatang. "Pacquiao cuma bisa menang lewat knockout," ujar Marquez di situs The Boxing Voice, Rabu, 25 Februari 2015.
Petinju veteran asal Meksiko itu mengatakan Pacquiao harus menang KO. Pacquiao, dia melanjutkan, tidak bisa berharap keluar ring sebagai pemenang lewat angka. "Di Vegas, juri pasti akan memihak Mayweather," kata Marquez, 41 tahun.
Mayweather, 38 tahun, diuntungkan sebagai tuan rumah. Juara dunia kelas superwelter versi WBA dan WBC itu melakoni lebih dari separuh pertandingannya--47 laga tanpa kekalahan--di kota judi yang berada di Negara Bagian Nevada tersebut. Adapun Pacquiao, 36 tahun, satu-satunya petinju yang pernah menjadi juara dunia di delapan kelas, datang dari General Santos, Filipina.
Marquez pernah melawan keduanya. Dia kalah angka oleh Mayweather pada September 2009 dan menang KO atas Pacquiao pada Desember 2012. Marquez pernah menjalani rivalitas yang panjang dengan Pacman, julukan Pacquiao.
Di pertemuan pertama, pada 2004, laga berakhir seri. Lalu pada 2008 dan 2011, Pacman menang angka, meski kubu Marquez menganggap lebih banyak mengumpulkan poin. Kemenangan baru diraih Marquez saat pukulan straight kanannya mendarat di dagu Pacquiao dan membuatnya pingsan di laga terakhir.
Marquez mengatakan Pacquiao harus mengembalikan agresivitasnya. "Di pertandingan lain, dia tidak perlu khawatir akan perlawanan lawan. Tapi, melawan Mayweather, dia harus sangat berhati-hati," ujarnya.
Menurut dia, Mayweather--petinju antarkelas terbaik--memiliki keuntungan di luar status sebagai tuan rumah, yaitu tubuh plus jangkauan dan kecepatan. "Mayweather adalah petinju dengan counter punch terdashyat di dunia. Dia tahu kelemahan Pacquiao."
GMA NETWORK | REZA MAULANA