TEMPO.CO, Kupang - Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) memprediksi wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berpotensi dilanda angin kencang hingga puting beliung. Karena itu, pemerintah NTT mengimbau warga sekitar agar mewaspadai puting beliung di wilayah masing-masing.
"Kami sudah teruskan imbauan BMKG agar warga waspada terhadap angin kencang dan puting beliung yang masih berpeluang landa daerah ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadus kepada Tempo, Kamis, 26 Februari 2015.
Bencana puting beliung sesuai data BPBD NTT terakhir melanda Kabupaten Sumba Timur. Akibatnya, sebanyak delapan rumah di daerah itu rusak parah. "Puting beliung terjadi pekan lalu. Saya lupa tanggal pastinya," kata Tini.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Klas II El Tari Kupang Syaiful Hadi mengatakan tingginya kecepatan angin disertai hujan yang melanda wilayah NTT pekan kemarin dipengaruhi siklon tropis Lam yang melanda wilayah Australia. "Sekarang siklon tropis itu sudah mulai menghilang," kata Syaiful.
Syaiful mengatakan beberapa pekan ke depan, cuaca di NTT diprediksi normal dengan kecepatan angin berkisar antara 15-30 kilometer (km) per jam. Sedangkan intensitas hujan sedang hingga menengah masih terus terjadi. "Tinggi gelombang berkisar antara 1,75 hingga 2,5 meter," katanya.
Pada akhir pekan lalu, angin kencang di NTT membuat PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Kupang menutup sementara pelayaran ke semua lintasan di daerah itu. Akibat penutupan ini, sejumlah penumpang tujuan Rote dan kapal pengangkut sembako ke pulau terselatan NKRI itu masih tertahan di Pelabuhan Bolok, Kupang.
Dengan penutupan ini maka selama tahun ini, PT ASDP cabang Kupang telah menutup pelayaran sebanyak dua kali. Sebelum penutupan dilakukan pada akhir Januari 2015.
YOHANES SEO