TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah menjadi Gubernur DKI Jakarta selama 100 hari. Ahok dilantik menjadi orang nomor satu di Ibu Kota pada 19 November 2014 di Istana Negara.
Ahok mengatakan tak ada yang istimewa dalam 100 hari menjadi Gubernur DKI. "Enggak ada suka duka," kata dia. Namun, Ahok berujar hari ini dia bakal dapat kado istimewa dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. "Saya dapat poin diangketin DPRD. Lumayan, kan," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 26 Februari 2015.
DPRD mengagendakan rapat paripurna yang membahas hak angket kepada Ahok. Hak penyelidikan Dewan ini bermula dari perbedaan Rancangan Peraturan Daerah APBD 2015 yang diserahkan pemerintah DKI ke Kementerian Dalam Negeri dengan yang disahkan Dewan pada Januari lalu.
Menanggapi paripurna, Ahok menolak berpolemik. "Saya enggak mau pusing-lah," katanya. Ahok memilih bekerja ketimbang mengomentari persoalan politik tersebut.
Ahok mengklaim semua kebijakannya telah berjalan, termasuk kinerja pegawai negeri sipil yang telah berubah seperti di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. "Sekarang sangat cepat, enggak pungut duit," ucap Ahok.
Selain itu, semua sungai di Jakarta relatif bersih. "Banjir juga enggak lebih dari sehari selama Anda enggak matiin pompa saya, walaupun ada rob."
ERWAN HERMAWAN