TEMPO.CO, Jakarta - Komik The Grand Legend Ramayana (GLR) karya Is Yuniarto menghidupkan kembali legenda Ramayana dalam situasi masa kini. Komik yang tayang hingga 11 bab di majalah kompilasi komik re:ON Comics, pada akhir Februari ini dijadwalkan akan terbit bab keduabelas.
"Is Yuniarto memang komikus yang paling pas untuk komik Ramayana, sebab sejak dulu jiwanya memang di cerita perwayangan. Selain itu, ia memiliki gaya gambar yang dengan ciri khas tersendiri. Keunggulan lain, karya Is sudah direspons dan punya banyak penggemar,” kata Yudha Negara Nyoman dalam surat elektroniknya pada Senin, 23 Februari 2015.
Yudha bersama Chris Lie dan Andik Prayogo mendirikan re:ON Comics sebagai inkubator komikus lokal yang dikelola secara profesional dengan misi untuk membangkitkan kembali kejayaan komik Indonesia. Majalah ini adalah kompilasi komik karya para komikus lokal yang terdiri dari 5-7 judul komik remaja dalam berbagai genre. Terbit setiap 6 minggu sekali, komik ini disebar di toko buku seperti Gramedia, Gunung Agung, Indomaret dan situs www.reoncomics.com.
Yudha menerangkan, selain berbentuk komik, GLR juga memiliki cosplay atau pemeran kostum. Dia mengatakan, untuk karakter Shinta diperankan Isabella Imanuella, model dari Bandung. Sementara kostumnya dibuat oleh pembuat kostum profesional, Frea Mai. Shinta mengenakan baju ketat, rompi dan rok mini.
"Yang menakjubkan, pada acara Anime Festival Asia Indonesia (AFAID) 2014 yang lalu, Isabella dan Frea tampil bersama sebagai karakter Shinta," kata Yudha.
Baca Juga:
Is Yuniarto, penulis GLR, menjelaskan, pada awalnya komik ini hanya ada Bella sebagai cosplay Shinta. "Karena memakai sentuhan gaul ala masa kini, maka kemudian muncul juga Frea sebagai Shinta juga. Ketika AFAID, gerai kami ramai didatangi pengunjung yang mau minta tanda tangan dan berfoto bareng,” kata Is.
Komikus asal Surabaya ini mengaku sejak kecil sangat mencintai komik dan bercita-cita karyanya akan memperkenalkan budaya Indonesia di dunia internasional.
"Gayung bersambut. Ketika majalah ini memiliki visi serta misi yang sama, kami putuskan bisa jalan bareng," ujar Is.
Is ingin orang muda sekarang mengenal komik dengan cerita Indonesia. "Karena itu saya menyajikan dengan cara modern dan ala gaul yang bisa diserap, dipahami dan diterima mereka," kata dia.
HADRIANI P