TEMPO.CO, Seoul - Seorang remaja Korea Selatan bergabung dengan kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/IS). Remaja berusia 18 tahun dengan inisial nama bermarga Kim merupakan warga Korea Selatan pertama yang bergabung dengan ISIS.
Ia menghilang sejak 8 Januari 2015. Seperti diberitakan Koreaherald.com, Selasa, 24 Februari 2015, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan menjelaskan Kim terbang ke Istanbul, Turki, pada 8 Januari lalu.
Ia melanjutkan perjalanan ke Gaziantep, kota di wilayah selatan Turki. Dari situ ia naik mobil ke Kilis. Ia sempat menginap di satu hotel di kota perbatasan itu untuk kemudian bergabung dengan ISIS.
Menurut polisi di Seoul dan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Kim merancang perjalanannya untuk bergabung dengan ISIS melalui seorang pria Turki yang dikenalnya via online.
"Kim telah pergi untuk bergabung dengan IS dan baru-baru ini mengikuti pelatihan di satu tempat yang belum diketahui lokasinya," kata anggota parlemen dalam rapat dengan anggota Komite Intelijen Majelis Nasional.
Dalam satu akun Twitter yang diduga milik Kim, ada pesan diunggah. Dalam pesannya, ia menyatakan ingin bergabung dengan kelompok ekstremis dan siap untuk pergi.
Dari komputer milik Kim, polisi menemukan 50 foto tentang milisi ISIS dan bendera ISIS serta perempuan muslim dari dalam komputernya. Dia menggunakan kata-kata IS, Islam, Turki, dan Suriah lebih dari 500 kali tahun lalu di komputernya. Kim juga memberi tanda untuk 65 situs yang terkait dengan kata-kata itu.
KOREA HERALD | MARIA RITA