TEMPO.CO , Jakarta: Troli makanan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 lalu, ditemukan nelayan di perairan Pinrang Kamis, 26 Februari sekitar pukul 15.00 Wita. Pada serpihan berwarna merah itu bertuliskan AirAsia QZ8501-663 F&B SUB-SIN-SRG. Juga ada serpihan lainnya yang diduga masih bagian dari pesawat naas pada akhir tahun lalu.
Ketua Tim Search and Resque (SAR) Pinrang, Irfan, mengatakan,serpihan bertuliskan AirAsia itu ditemukan nelayan Dusun Parengki, Desa Tassiwalie, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Setelah menemukan barang itu, nelayan tersebut langsung menghubungi tim SAR Pinrang,” kata Irfan di Posko SAR, Kamis malam, 26 Februari 2015.
Menurut Irfan, tim SAR kemudian mengambil serpihan-serpihan tersebut dan sekarang sudah diamankan di Posko SAR untuk selanjutnya diserahkan kepada Badan SAR Nasional. Namun, Irfan belum bisa memastikan serpihan lain yang ditemukan bersamaan dengan pecahan troli makanan tersebut. "Kami juga belum tahu, serpihan yang lain itu terdapat pada bagian mana di pesawat," ujarya.
Idari, nelayan yang menemukan kedua serpihan yang diduga bagian dari AirAsia, mengatakan serpihan-serpihan itu terapung di tengah laut waktu dia tengah menangkap ikan. Setelah dia kembali ke darat, Idari langsung menghubungi tim SAR untuk mengambil barang-barang itu.
Kepala Basarnas Makassar Roki Asikin sebelumnya mengatakan pencarian terhadap AirAsia QZ8501 tidak dihentikan. Hanya saja, personil tim pencari korban dan serpihan pesawat disiagakan di posko masing-masing. Sehingga begitu ada informasi, personil langsung ke lapangan untuk menindaklanjuti temuan warga.
SUARDI GATTANG