TEMPO.CO , Jakarta -- Kepolisian Daerah Metro Jaya membentuk tim pemburu begal. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan ada 12 orang dari setiap polres yang ikut dalam tim pemburu begal.
"Dari Polda Metro ada tiga tim," kata Martinus, di kantornya, Kamis, 26 Februari 2015.
Martinus menjelaskan, tim pemburu begal itu bertugas untuk melakukan analisis, pencegahan, dan pengejaran. "Dalam analisis para pelaku ini sifatnya kedaerahan dan kekerabatan, jadi kami akan mengungkap sampai ke akar-akarnya," ujarnya. "Seperti tim yang ditugaskan ke Lampung untuk mengejar pelaku sampai ke daerahnya."
Tidak hanya itu, Polda Metro Jaya juga menyebar anggotanya di tempat atau jalanan yang rawan terjadi tindak pencurian dengan kekerasan atau begal. "Tempat-tempat sepi, pernah kejadian, dan minim penerangan akan kami siagakan personel. Lokasinya di mana saja, tidak kami katakan di sini," kata Martinus.
Martinus mengatakan ada enam kelompok yang teridentifikasi sebagai pelaku tindak pencurian dengan kekerasan atau curas. "Kelompok ini lebih ke hubungan kerabat dan asal daerah," ujarnya.
Enam kelompok itu yakni dari daerah Lampung, Pandeglang, Depok, Bekasi, Karawang, dan Bogor. "Kelompok ini bermain di Jakarta, tapi lebih banyak di daerah penyangga," ujarnya.
Modus yang digunakan pelaku dalam kelompok ini terbilang sadistis. Sebab, pelaku akan melukai korbannya. "Mereka main bacok dan ada yang menggunakan senjata api," kata Martinus.
AFRILIA SURYANIS