TEMPO.CO, Tangerang - Setelah tiga hari tersimpan di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, jenazah begal sepeda motor yang tewas karena dibakar massa di Pondok Aren, Tangerang Selatan, akhirnya diambil keluarganya.
Pengambilan jenazah ini mengungkap identitas begal yang menjadi korban amuk massa itu. "Jenazah diambil pihak keluarganya tadi malam," kata juru bicara RSUD Tangerang, Ahmad Nizar, Jumat, 27 Februari 2015.
Jenazah pria yang tewas mengenaskan itu, Hendriansyah, 22 tahun, dijemput kedua orang tuanya, Sutina dan Saripudin, warga RT 04 RW 06 Jalan Inpres 5, Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Sutina dan Saripudin meyakini bahwa mayat tersebut adalah anak mereka setelah mengenali tato pada bagian tubuh mayat tersebut. "Orang tuanya yang mengambil mayatnya," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Aren Inspektur Satu Agung Aji.
Dengan terungkapnya identitas begal itu, kata Agung, polisi langsung bergerak untuk menangkap anggota kelompok begal lain. Tiga kawan Hendriansyah berhasil melarikan diri dari amuk massa pada Selasa, 24 Februari 2015. "Kami sudah menyebar anggota untuk melakukan penangkapan ketiga pelaku lain," kata Agung.
Sebelumnya, terjadi pembegalan di Jalan Masjid Baiturrahim, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Selasa dinihari, 24 Februari 2015. Satu dari empat begal ditangkap warga. Warga yang geram langsung memukuli begal yang tertangkap hingga babak belur dan akhirnya membakarnya.
JONIANSYAH| MUHAMMAD KURNIANTO
Berita Menarik:
Begal Motor yang Tewas Dibakar Ternyata Warga Tangerang
EKSKLUSIF: Begal Motor Sundut Muka Polisi
Simak indeks berita terbaru lainnya