TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah mengklaim adanya penurunan tindak kejahatan begal di wilayah Depok selama Februari 2015.
"Dengan kita razia, dengan kita patroli, mereka kan takut juga," kata Komisaris Besar Ahmad Subarkah, Kepala Kepolisian Resor Depok, ketika ditemui di kantornya, Jumat, 27 Februari 2015.
Subarkah mengatakan selama periode Februari tidak muncul kasus begal di wilayah Depok. Menurut dia, kemungkinan ini terjadi akibat upaya preventif kepolisian mengamankan wilayah Depok. Dia berpendapat kejahatan dapat terjadi karena ada niat dan kesempatan. "Dia niat ada tapi kesempatannya gak ada, tidak jadi kejahatan" kata dia.
Ia berharap situasi ini dapat terus terjaga dan bertahan lama. "Ya mudah-mudahan seterusnya lah, jangan Februari aja," kata dia.
Adapun dua bulan terakhir, Kota Depok dihebohkan aksi perampasan kendaraan roda dua dengan perampasan. Kejahatan begal yang terjadi di antaranya di Jalan Juanda, Depok; Jalan Margonda Raya; di depan kampus BSI; Jalan Raya Krukut, Limo, Depok; dan Jalan Boulevard, Grand Depok City. Kriminalitas itu terjadi pada pukul 00.00 WIB atau menjelang dinihari.
Modus bahkan berkembang, dari semula menggunakan samurai atau kelewang kemudian memakai benang pancing. Pada awal Februari 2015, warga Kampung Sugutamu, Baktijaya, Sukmajaya, Depok, Hermawan, menjadi korban tindak kejahatan di jalan akses UI-Kelapa Dua, Depok. Hermawan dipalang atau dijegal menggunakan tali pancing di jalan yang membuat dirinya terjatuh dan mengalami luka di bagian kepala.
MAYA NAWANGWULAN