Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Inggit Garnasih dan Soekarno Lewat Foto Sejarah

image-gnews
Inggit ganarsih
Inggit ganarsih
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Di depan sebuah rumah berpilar balok dengan teras berundak, Soekarno muda memakai setelan belangkon, jas putih, berdasi, dan berkain batik. Ia berdiri di samping kanan Inggit Garnasih yang duduk berkebaya warna gelap.

Di sisi kiri Inggit berdiri suaminya, Uci Sanusi, yang berkumis tebal dan berpeci hitam. Di samping kiri Uci kemudian ada Siti Utari, yang seperti Inggit, duduk di kursi dan berkebaya warna terang. Di sekitar mereka ada sepuluh orang lain yang diataranya pelayan rumah.

Itu foto tahun 1921, ketika Soekarno baru tiba di Bandung untuk kuliah di kampus teknik yang sekarang bernama ITB. Soekarno dan Utari pengantin baru. Namun, kenapa ia tak berdiri dekat istrinya, melainkan mengapit Inggit bersama suaminya?

Di bingkai foto berikutnya, Soekarno dan Inggit duduk berdampingan di halaman rumah panggung Inggit di Jalan Ciateul, Bandung. Soekarno ketika itu baru keluar dari penjara Sukamiskin pada 1931. Terlihat pula wajah Otto Iskandar Dinata dan Ali Sastroamidjojo di foto bersama itu.

Sebanyak 68 foto ukuran masing-masing 12R atau sekitar 30 x 40 sentimeter persegi tengah berkisah tentang penggalan hidup Inggit Garnasih di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. Pameran foto rangkaian kegiatan Bulan Cinta Inggit Garnasih tersebut berlangsung 24-28 Februari 2015.

Kebanyakan foto berwarna hitam putih. Sebagian telah berubah warna menjadi cokelat kemerahan. Lembaran dokumentasi foto seperti itu umumnya ketika Inggit menjadi istri kedua Soekarno pada kurun 1930-an hingga hidup bersama di tanah pembuangan Ende, Flores, sampai Bengkulu.

Soekarno dan Inggit, setelah bercerai dengan pasangan hidup sebelumnya, menikah pada 24 Maret 1923. Inggit kemudian menggugat cerai Soekarno karena enggan hidup dimadu pada 1942. Sebuah foto hitam putih merekam suasana haru ketika pada 1960 Soekarno datang ke rumah mereka dulu di Jalan Ciateul, Bandung, untuk menjenguk Inggit yang sakit dan telah renta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Foto dari samping kiri wajah Soekarno itu merekam tatapannya ke Inggit yang sedang menoleh ke kanan, seperti sedang bicara dengan orang lain di sisi kanan mantan suaminya. Dalam jarak intim itu, telapak tangan Inggit bersandar di dada kiri Soekarno.

Penyelenggara pameran, Agus Bebeng, mengatakan acara tersebut sama sekali tak berniat untuk mengkultuskan Inggit yang lahir di Banjaran, Bandung, pada 17 Februari 1888. "Hanya untuk mengingatkan kembali sesosok ibu yang sederhana dan setia mendampingi perintis kemerdekaan," katanya, Kamis, 26 Februari 2015. Kado sederhana itu sekaligus menggugat tempat yang pantas untuk Inggit di sejarah dan perjalanan bangsa ini.

Semua koleksi foto tersebut simpanan Tito Asmara Hadi. Ia putra Ratna Djuami, anak angkat Soekarno dan Inggit. Banyak kisah sekaligus misteri dari foto-foto itu terkait kehidupan Inggit dan Soekarno karena tak semua foto dilengkapi keterangan. Kalau pun ada, ceritanya hanya singkat dan tidak banyak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu dan peristiwa setelahnya.

Pada sebuah foto hitam putih misalnya, ketika Soekarno, Inggit, dan keluarga pendamping dari Bandung dibuang Belanda ke Bengkulu pada kurun 1938-1942. Di lapangan bulu tangkis terbuka di sela pohon kelapa tinggi, Inggit duduk pada baris paling depan di sisi lapangan menonton Ratna Djuami bermain badminton dengan tiga perempuan lain.

Di belakang kursi Inggit, Soekarno duduk bersebelahan dengan Fatmawati yang berkerudung. Setelah itu sejarah mencatat Soekarno menikahi Fatmawati. Inggit mangkat pada 13 April 1984 dan dimakamkan di Bandung.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

4 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

23 hari lalu

Sejumlah anggota Pramuka melakukan atraksi tongkat pada upacara pembukaaan Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2022. Jambore Nasional Gerakan Pramuka yang berlangsung pada 14 hingga 21 Agustus 2022 ini digelar dengan tema Ceria, Berdedikasi dan Berprestasi bertujuan membentuk sikap, perilaku, keterampilan, dan pengalaman kode kehormatan Pramuka Satya dan Darma Pramuka. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Pembentukan Pramuka di Indonesia: Dari Era Belanda hingga Presiden Sukarno

Ekskul Pramuka di sekolah bakal bersifat sukarela seiring dengan Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Berikut sejarah panjang Pramuka di Indonesia.


Sejarah Kamera Leica yang Kini Digandeng Xiaomi, Pernah Digunakan Motret Proklamasi Kemerdekaan RI

26 hari lalu

Kamera Leica Luxus II gold yang diproduksi pada tahun 1932 ini ditemukan di BBC Antiques Roadshow pada 12 tahun yang lalu. dailymail.co.uk
Sejarah Kamera Leica yang Kini Digandeng Xiaomi, Pernah Digunakan Motret Proklamasi Kemerdekaan RI

Leica merupakan produsen kamera legendaris, kini digandeng Xiaomi.


Kamera Fujifilm X100VI, Popularitas Penjualan hingga Spesifikasi Produk

28 hari lalu

FUJIFILM X100VI. Fujifilm-x.com
Kamera Fujifilm X100VI, Popularitas Penjualan hingga Spesifikasi Produk

Fujifilm X100VI generasi keenam dari seri X100 yang pertama kali diperkenalkan pada 2011


Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

29 hari lalu

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein
Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S


Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

30 hari lalu

Ilustrasi drone. Efrem Lukatsky/Pool via REUTERS
Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

Kongres Drone Dunia ke-8 akan diadakan di Shenzhen, Cina Selatan, pada 24-26 Mei 2024


Honor Magic 6 Ultimate Berpeluang Jadi Ponsel Pertama Gunakan Sensor Kamera OmniVision OV50K

43 hari lalu

Honor Magic 6 Ultimate. huaweicentral.com
Honor Magic 6 Ultimate Berpeluang Jadi Ponsel Pertama Gunakan Sensor Kamera OmniVision OV50K

OmniVision OV50K adalah kamera 50 megapiksel yang akan menawarkan fotografi kelas flagship. Honor Magic 6 berpeluang jadi yang pertama gunakannya.


Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

7 Februari 2024

Mohammad Natsir. Dok.TEMPO/Ali Said
Mengenang 31 Tahun Mohammad Natsir Berpulang: Menengok Ide Negara dan Agama

Mohammad Natsir merupakan pemikir, politikus, sekaligus pendakwah.


Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

31 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan
Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

Prabowo Subianto heran mengapa banyak tokoh nasional yang mempertanyakan urgensi food estate.


Tips Memotret supaya Dapat Foto Keren saat Traveling

13 Januari 2024

Ilustrasi wanita liburan. Freepik.com
Tips Memotret supaya Dapat Foto Keren saat Traveling

Mengambil foto terbaik selama traveling melibatkan kombinasi keterampilan teknis, kreativitas, dan pemahaman tentang kamera.