TEMPO.CO , Makassar:Pencarian korban dan puing pesawat AirAsia PK-AXC QZ8501 di Selat Makassar masih terus dilakukan. Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar, dibantu nelayan, kembali mengevakuasi beberapa serpihan pesawat di empat kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
"Seminggu terakhir ini kami menerima laporan temuan paling tidak sekitar empat serpihan maupun barang yang diduga merupakan bagian pesawat AirAsia QZ8501. Benda itu ditemukan di Kabupaten Pangkep, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Polman dan Kabupaten Majene," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Deden Ridwansyah, kepada Tempo, Jumat, 27 Februari.
Hingga kini, beberapa puing pesawat yang jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 itu sudah dibawa ke kantor Basarnas Makassar. Temuan itu di antaranya berupa serpihan bodi pesawat dan pelampung. Temuan terakhir yang belum dievakuasi adalah troli makanan dan serpihan bodi pesawat yang ditemukan di pesisir pantai Desa Tassiwalie, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Kamis, 26 Februari.
Deden menerangkan troli makanan itu berwarna merah dan bertuliskan AirAsia QZ8501-663 F&B. Sedangkan satu serpihan lainnya adalah badan pesawat bagian dalam, diduga itu adalah kabin pesawat. "Posisi terakhirnya masih di Kabupaten Pinrang. Tentu semua serpihan itu nantinya akan kami bawa ke Makassar," ujar Deden.
Sejauh ini, Basarnas Makassar sudah mengevakuasi kurang lebih 100 serpihan AirAsia. Sebanyak 80 serpihan di antaranya telah diserah-terimakan kepada AirAsia di Makassar, Rabu, 18 Desember lalu. Sebelumnya, Basarnas Makassar juga telah dua kali mengirim puing dan barang milik penumpang AirAsia ke Surabaya.
Sedangkan untuk temuan potongan tubuh atau body part, Deden mengatakan, sampai sekarang belum bertambah. Basarnas Makassar telah mengevakuasi dan mengirim 14 body part ke posko Disaster Victim Identification (DVI) di Surabaya, Jawa Timur. Beberapa di antaranya telah berhasil diidentifikasi, seperti Saiful Rakhmad dan Joe Jeng Fei.
Menurut Deden, pihaknya sebenarnya sempat menerima kabar temuan body part di Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Posisinya berada di Pulau Butung-butungan, Kecamatan Liukang Kalmas. Namun, potongan tubuh itu ternyata sudah dikubur warga. Pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pihak pusat, termasuk kemungkinan menggali kuburan body part itu.
TRI YARI KURNIAWAN