TEMPO.CO, Bandung - Pardi, ayah Firman Hidayat, pengendara motor korban kecelakaan yang terseret mobil hingga 30 kilometer, mengatakan Firman merupakan sosok yang ramah. "Kalau kata tetangga Firman anaknya baik juga termasuk yang soleh," ujar Pardi kepada Tempo di kediamannya, Sabtu, 28 Februari 2015.
Apabila tidak ada kegiatan di luar, Firman lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. "Malamnya baru ia keluyuran," kata Pardi.
Menurut Pardi, saat kejadian Firman tengah dalam perjalanan pulang selepas bertemu dengan teman-temannya. Namun, Pardi tidak mengetahui kemana anaknya tersebut menghabiskan waktu dengan teman-temannya selepas pulang kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia. "Setiap pulang kuliah di selalu pulang malam. Biasanya dia main dengan teman-temannya," kata Pardi.
Namun, pada malam nahas tersebut, Pardi tak memiliki firasat apapun. Pardi baru tahu kabar, putranya meninggal saat petugas keamanan di kawasannya datang ke rumah dan memberi tahu kejadian tersebut. "Jam dua belas malam saya dapat telepon dari Jasa Marga," ujarnya.
Korban sendiri, lanjut Supardi, merupakan anak pendiam meskipun dengan siapapun dia bergaul.
Firman, 21 tahun, tersangkut ke kolong mobil Honda City yang dikendarai Yana. Korban terseret oleh mobil tersebut sejauh 30 kilometer hingga Tol Cipularang.
Sebelum tersangkut, Firman mengalami kecelakaan setelah bersenggolan dengan pengendara motor dari arah berlawanan tepat di samping mobil yang dikendarai Yana, di Jalan Raya Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pada Jumat malam, 27 Februari 2015.
IQBAL T. LAZUARDI S.