TEMPO.CO, Tangerang -- Keluarga Hendriansyah, terduga begal motor yang tewas dibakar massa di Pondok Aren, Tangerang Selatan adalah anggota geng motor dari kelompok tertentu. "Gimana mau jadi anggota geng motor, kalau sepeda motor saja anak saya tidak punya," kata Sutina, ibu Hendriansyah saat ditemui di rumahnya, Jumat 28 Februari 2015
Sutina mengaku sudah dua tahun tidak bertemu dengan putra ketiganya itu. Janda beranak lima ini sangat yakin Hendriansyah tidak terlibat dalam tindakan kejahatan yang merenggut nyawa anaknya tersebut. "Anak saya rajin dan pendiam, saya yakin dia anak yang baik," katanya sambil menangis.
Adik Hendriansyah, Syahra juga yakin jika kakaknya itu bukan anggota geng motor. "Kakak bukan geng motor, teman-temannya enggak ada yang suka balapan motor, kakak juga enggak ada sepeda motor," katanya.
Jenazah Hendriansyah dimakamkan di TPU Larangan, belakang rumah orangtuanya Kamis malam 26 Februari 2015, setelah kedua orangtua mengambil jenazah itu di RSUD Tangerang. Mereka meyakini mayat tersebut adalah anak mereka setelah mengenali ciri ciri dan tatto di bagian tubuhnya.
Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Pondok Aren Inspektur Satu Agung Aji mengatakan polisi melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku lainnya yang diduga menjadi komplotan begal motor tersebut. Tiga kawan Hendriansyah berhasil melarikan diri pada Selasa 24 Februari 2015 lalu dari amuk massa. "Kami sudah menyebar anggota untuk melakukan penangkapan ketiga pelaku lainnya" ujarnya.
Pembegalan sepeda motor itu terjadi di Jalan Masjid Baiturrahim Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Selasa dini hari lalu 24 Februari 2015.
JONIANSYAH