TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin ternyata mahir menembak. Kepiawaiannya dalam menembak terbukti saat peluru yang mereka lontarkan dari jarak 50 meter mampu memukul poin sebesar bola tenis.
Awalnya, kedua menteri itu dipersilakan untuk mencoba beberapa jenis senapan yang diproduksi PT. Pindad. Di sebuah lapangan dengan panjang 50 meter milik PT. Pindad, mereka duduk di salah satu tepinya dan mengarahkan pistol yang diarahkan ke poin-poin tembakan. "Pistol ini berjenis SS2p4 Heavy Barrel dengan munisi kaliber 556 mili meter," kata salah seorang pemandu uji coba menembak, di kompleks PT. Pindad, Jalan Kiara Condong, Bandung, Kamis, 27 Februari 2015.
Tanpa gemetaran, Andrinof meletakkan jari telunjuknya di picu senapan, dan menembakkan pelurunya kea rah poin-poin berwarna merah itu. Dari tiga peluru yang disediakan, ia mampu menembak tiga poin. Semua orang yang menyaksikan itu terkesima dan memberikan tepuk tangan, sambil menyalami Andrinof. "Ternyata mahir juga," kata salah seorang karyawan Pindad di sana.
Kali ini bagian Saleh yang menembak. Dengan menggunakan pistol yang sama, seperti Andrinof, ia diberi kesempatan tiga kali dalam menembak. Meski tak semulus Andrinof, ia diberi pujian oleh Direktur PT. Pindad Silmy Karim. "Dari tiga poin, bapak berhasil tembak dua. Hebat," katanya, kepada Silmy. Di Indonesia, senapan berjenis SS2p4 Heavy Barrel ini digunakan oleh Angkatan Darat dan Marinir.
Nampaknya Saleh masih penasaran dalam menembak. Ia ditawari lagi untuk menembak menggunakan senapan api jenis lainnya yakni PM1 dengan kaliber 9 mili meter. Masih dengan jarak yang sama, ia mempersiapkan diri menekan picu senapan.
Dor! Suara tembakan terdengar lebih nyaring dari sebelumnya. Dari tiga peluru yang disediakan, Saleh hanya bisa menyentuh satu poin saja. "Tidak apa-apa pak, dengan kaliber kecil menembak dengan jarak 50 meter memang agak sulit," kata pemandu uji coba menembak itu.
Andrinof kembali dapat giliran. Namun, ia tak seberuntung sebelumnya. Tiga peluru yang disediakan meleset dan terbuang cuma-cuma. "Enggak apa-apa pak," ujar seorang staff Bappenas yang berdiri di belakangnya.
Pada Jumat, Andrinof memang mengunjungi beberapa tempat di Bandung. Selain PT. Pindad, ia pun mengunjungi kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Sumedang, dan PT. Dirgantara Indonesia di Bandung. Dalam kunjungannya kali ini, Andrinof mengecek lapangan untuk mengetahui kinerja perusahaan pelat merah tersebut.
PERSIANA GALIH