TEMPO.CO, Moskow -Penembakan keji terhadap mantan Wakil Perdana Menteri Boris Nemtsov memicu kecaman dari kubu oposisi. Diantaranya menduga bahwa pembunuhannya pada Jum’at malam 27 Februari 2015 direncanakan.
Menurut CNN, Nemtsov, 55 tahun, yang menjadi wakil PM pada akhir 1990-an di bawah Presiden Boris Yeltsin, adalah salah satu figur pengkritik Presiden Vladimir Putin paling lantang. Disebut-sebut dia memiliki banyak dokumen termasuk seputar korupsi di pemerintahan Putin.
Putin sendiri langsung mengecam pembunuhan itu dan menyatakan duka cita kepada keluarganya. Seperti dilansir kantor berita TASS, dia juga memerintahkan badan-badan keamanan menginvestigasi penembakan di sebuah jembatan di pusat Ibukota Moskow tersebut.
Polisi mulai melakukan operasi pengejaran. Komite Penyelidikan Rusia, menurut Reuters, Sabtu, 28 Februari 2015, memburu beberapa jalur dalam penyidikan pembunuhan Nemtsov. Termasuk kemungkinan bertujuan mengguncang situasi politik.
Kantor berita Interfax menyebutkan, komite yang bertanggungjawab kepada Presiden Putin, juga melihat serangan oleh kalangan radikal Islam sebagai salah satu kemungkinan dalam kasus itu dan diduga terkait dengan peristiwa konflik berdarah di Ukraina.
Nemtsov adalah salah satu petinggi kelompok oposisi liberal Partai Republik Rusia atau Partai Kebebasan Rakyat. Dia belakangan menjadi pengkritik keras penangangan Kremlin dalam krisis Ukraina.
Pemimpin oposisi Ilya Yashin, seperti dikutip CNN, menyatakan sahabatnya itu tengah bekerja menyelesaikan sebuah laporan tentang tentara Rusia dan keterlibatan mereka di Ukraina Timur.
Kematiannya dua hari sebelum sebuah pawai besar oposisi yang rencananya digelar di Moskow, Ahad, 1 Maret 2015. Beberapa jam sebelum ditembak, Nemtsov diwawancarai sebuah radio dan menyatakan mengajak banyak warga Rusia hadir dalam reli, besok.
Setelah kematiannya, kubu oposisi gencar membujuk warga menghadiri pawai tersebut. Tapi Wali Kota Moskow menyebutkan mustahil memberikan ijin untuk menggelar pawai di bawah UU Rusia. Karena aplikasi perijinan harus diajukan 15 hari sebelumnya.
Nemtsov tengah berjalan dengan seorang teman perempuannya pada Jumat menjelang tengah malam. Keduanya menyebrangi sebuah jembataan dekat Kremlin, di sekitar Lapangan Merah, ketika sebuah mobil mencegatnya dan seseorang menembakinya. Empat tembakan menewaskan pemimpin oposisi kharismatik itu, sementara teman perempuannya terluka. Mobil itu langsung kabur.
CNN | REUTERS | DWI ARJANTO