TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan terdapat titik lemah dari likuiditas keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Titik lemah itu yang menyebabkan defisit BPJS yang meresahkan masyarakat.
"Kami akan evaluasi titik lemah itu, apa yang terjadi dan menyebabkan masalah ini meresahkan masyarakat," kata Nila, di Kantor Presiden, Jumat, 27 Februari 2015. Menurut dia, sejak setahun setelah didirikan, BJPS masih mengalami masa transisi. Di antaranya adalah kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terhadap asuransi yang dikeluarkan oleh BPJS.
Selama ini, kata Nila, pola pikir masyarakat belum terstruktur untuk rutin membayar iuran BPJS per bulan. Artinya, kata dia, masyarakat hanya membayar iuran di muka.
"Mindset masyarakat yang harus diubah," kata Nila. "Belum tentu bulan selanjutnya bayar, bagaimana mendidik masyarakat saling membantu."
Iuran BPJS, kata Nila, sebenarnya harus didaftarkan sebelum pasien memiliki penyakit yang parah. "Harus sudah ada antisipasi." Karena menurut dia, 30 persen dari dana BPJS selama ini banyak terserap untuk penyakit kronis berbiaya tinggi.
REZA ADITYA