TEMPO.CO, Sidoarjo- Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (ARSINU) di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo, Sabtu, 28 Februari 2015. Deklarasi diikuti oleh 28 instansi dan direktur Rumah Sakit Islam di bawah nauangan NU se-Jawa Timur.
Hadir juga Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Mutawwakil Alallah, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Ketua LKNU Pusat Imam Rosidi, serta ratusan tamu undangan dari berbagai rumah sakit perwakilan NU yang tergabung dalam ARSINU.
Ketua LKNU Imam Rosidi mengatakan rumah sakit yang berafiliasi dengan NU memiliki misi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya warga nahdiyin, sebaik-baiknya. Berdirinya ARSINU diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengkoordinasikan pelayanan kesehatan tersebut demi mencapai misi yang diharapkan. "Mudah-mudahan ARSINU bisa berkiprah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik," kata Imam.
Imam mengakui bahwa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Islam belum maksimal lantaran masih terdapat beberapa kendala, terutama peralatan yang belum lengkap. Namun dengan berdirinya ARSINU komunikasi antar-Rumah Sakit Islam diharapkan terbangun untuk memberikan pelayanan yang memuaskan. "Kita tidak bisa berdiri sendiri, harus bersatu supaya kuat dan solid dalam memberikan pelayanan," ujarnya.
Dengan perbaikan-perbaikan pelayanan tersebut diharapkan para pasien yang berobat ke Rumah Sakit Islam menjadi lebih banyak karena mendapatkan pelayanan terbaik dan memuaskan.
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf menyambut baik berdirinya ARSINU. Menurut dia wadah ini bisa dijadikan network seluruh Rumah Sakit Islam yang berbasis NU, termasuk yang ada di Jawa Timur. "Dengan adanya jaringan dan komunikasi yang kuat, maka saya yakin layanan kesehatan bagi warga nahdliyin akan semakin terpenuhi," kata dia.
MOHAMMAD SYARRAFAH