TEMPO.CO, Bali - Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar kongres di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. Pembukaan digelar Sabtu, 28 Februari, dan akan berakhir Senin, 2 Maret 2015.
Perebutan pucuk pimpinan di partai matahari putih ini berlangsung sengit. Setidaknya ada dua opsi yang mencuat, yakni voting dan aklamasi.
Dua calon ketua umum yang bertarung, Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa masing-masing mengklaim akan memenangkan pertarungan hingga di atas 60 persen. Keduanya sama-sama menggunakan politik karantina baik sebelum kongres.
"Sama-sama mengklaim menang. Kalau seperti ini, sulit untuk digelar aklamasi," ungkap sesepuh PAN Sulawesi Selatan, Nadjamuddin, ketika dihubungi pada Minggu, 1 Maret 2015.
Nadjamuddin mengatakan aklamasi bisa saja terjadi jika Amien Rais mengambil jalan tengah di antara kedua kubu itu. Tetapi, langkah itu akan sulit dilakukan pendiri PAN tersebut. "Biasanya, beliau (Amien) hanya mempersilakan berkompetisi dan berdemokrasi secara sehat," katanya.
Khusus di Sulawesi Selatan, kubu Zulkifli mengklaim telah mengantongi 24 dari total 26 suara dari pengurus kabupaten/kota se-Sulsel, ditambah dua suara dari PAN provinsi. Mereka yakin Zulkifli bisa menang telak jika pemilihan digelar dengan cara voting. "Mayoritas kader mendukung program Zulkifli," ujar Wakil Sekretaris PAN Sulsel Ahmad Pasima.
Ahmad mengatakan sebagian besar kader di Sulsel menganggap program Zulkifli adalah upaya mereformasi PAN di daerah. Menurut dia, regenerasi dan desentralisasi keputusan penetapan kepala daerah sudah selayaknya ditangani oleh pengurus wilayah.
"Kita memang membutuhkan desentralisasi dan regenerasi. Apalagi sudah mau pilkada di Sulsel," katanya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI