TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Lumajang Agus Eko mengatakan ratusan ton beras dari Lumajang sudah masuk ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta. "Pengusaha di Lumajang memasok beras hingga ke Pasar Cipinang," kata Agus Eko kepada Tempo, Minggu, 1 Maret 2015.
Agus mengatakan, di Lumajang, ada sejumlah pabrik berskala besar maupun kecil yang memasok beras ke Cipinang. "Baru-baru ini mereka kirim 100 ton ke Pasar Induk Cipinang," katanya tanpa menyebutkan nama perusahaan beras tersebut.
Menurut Agus, dalam memperoleh gabah, pabrik beras di Lumajang tidak hanya mengandalkan dari Lumajang, tetapi juga Madiun, Tuban, Ngawi, hingga Sragen. Saat ini, kata dia, sejumlah pabrik mengaku kesulitan memperoleh gabah.
"Belum ada panen raya. Karena itu, sejumlah pabrik kekurangan bahan baku," ujarnya. Selain belum panen raya, faktor cuaca juga berpengaruh. "Gabah susah keringnya."
Karena faktor-faktor itulah, pabrik saat ini kekurangan bahan baku. Agus mengaku sempat melakukan pemantauan di sejumlah pabrik beras dan mendapati pabrik yang tidak memiliki bahan baku berupa gabah. "Tidak ada penimbunan. Justru mereka suka kalau harga naik. Jadi untuk apa ditimbun?" katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, beras untuk Kabupaten Lumajang yang tersimpan di Bulog sebesar 30.573 ton, dan masih cukup untuk delapan bulan mendatang. Produksi beras di Lumajang surplus 200 ribu ton pada 2014. Kendati surplus, harga beras di Lumajang tetap melambung.
DAVID PRIYASIDHARTA