TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Fashion Week (IFW) kembali hadir. Gelaran yang disebut sebagai hajatan mode terbesar di Indonesia ini menghadirkan tidak kurang dari 747 label atau desainer yang membuka gerai, serta 230 desainer yang menampilkan 2.552 tampilan busana. Dari segi jumlah, ini fantastis. Tapi bagaimana dengan kualitas? Hanya ada sedikit desainer yang menonjol, setidaknya itu terlihat pada hari pertama IFW.
Yang menonjol pada gelaran hari pertama IFW, misalnya, adalah Ardistia New York, Sofie, dan Populo Batik. Desainer Ardistia Dwiasri menampilkan koleksinya yang terlihat sangat urban. Koleksi kali ini disebut The Scientist. "Saya terinspirasi oleh perkembangan teknologi," kata Ardistia sebelum peragaan busana dimulai, Kamis lalu.
Desainer yang memulai karier dari New York ini meminta seluruh modelnya mengenakan kacamata bak peneliti andal di laboratorium. Musim ini, Ardistia menampilkan siluet yang terstruktur dengan detail potongan tak lazim.
Ada jumpsuit dengan detail bahan sifon yang menggantung ataupun gaun putih panjang dengan detail sifon ringan. Kali ini, tak ada warna ngejreng dalam koleksinya. Ia menampilkan palet warna hijau laut, putih, hitam, pastel, dan fuchsia.
Populo Batik menampilkan koleksi batik berwarna hijau tua dan biru tarum yang sepintas mengingatkan kita akan motif kamuflase pada seragam tentara. Duet desainer Bai Sumarlono dan Joseph Lim tetap menyuguhkan siluet kontemporer ala Populo pada koleksi pakaian laki-laki dan perempuan. Ada jaket panjang untuk pria dan crop top bagi wanita.
Sofie menampilkan desain pakaian yang terinspirasi dari arsitektur ultramodern. Bangunan-bangunan pencakar langit menjadi inspirasi desainer Ahmad Sofieyulloh menerapkan pola geometri secara berlapis pada pakaiannya. Tentu membuat pakaian seperti itu tidak mudah karena butuh perhitungan cermat dalam pengolahan bahan.
Sayangnya, pengulangan pola dan palet warna hitam, biru, dan abu-abu yang berulang menjadikan keseluruhan koleksi pakaian Sofie tampak monoton. Wajar jika sebagian hadirin mengantuk karena repetisi yang terjadi di panggung.
SUBKHAN | HADRIANI P.