TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel baru saja menghadiri pertemuan informal menteri-menteri ASEAN di Kota Baharu, Kelantan, Malaysia, 28 Februari-1 Maret 2015. Pertemuan ini membahas cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan memastikan pemberlakuan MEA pada 1 Januari 2016.
Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia ingin memastikan MEA dapat dibentuk pada akhir Desember 2015 sehingga dapat diberlakukan per awal Januari 2016. "Pertemuan ini juga membahas dua prioritas, yakni implementasi kebijakan (measures) dalam MEA dan penyelesaian Visi pasca-2015," kata Gobel dalam keterangan tertulisnya, Senin, 2 Maret 2015.
Ada sejumlah hal penting yang diusulkan Malaysia untuk diselesaikan selama memimpin ASEAN pada 2015. Antara lain, kerangka kerja di bidang jasa (The 10th Package of ASEAN Framework Agreement of Services/AFAS), pembinaan usaha kecil (ASEAN SME Development Strategic Action Plan), dan fasilitasi perdagangan (ASEAN Trade Facilitation Agreement/ATFA).
Indonesia, kata Gobel, pada prinsipnya mendukung usulan Malaysia. Namun ada hal-hal yang perlu juga diperhatikan, bahwa anggota ASEAN mempunyai kapasitas dan sistem hukum yang berbeda. "Diharapkan, dengan adanya arahan dari semua menteri-menteri perdagangan di ASEAN, semua isu dapat lebih mudah ditindaklanjuti," ujarnya.
PINGIT ARIA