TEMPO.CO, Dompu - Seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Dompu, Nusa Tenggara Barat, menembak temannya sendiri dengan pistol rakitan. Peristiwa ini terjadi saat korban dan pelaku asyik menonton organ tunggal di Desa Dore Bara, Kecamatan Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Dalam keadaan mabuk, penembak, Rafiun, diketahui mendekati, kemudian mengarahkan dan memantik senjata api rakitan ke arah Akbar alias Arjuna. Akibatnya, Akbar mengalami luka tembak dari lengan kanan hingga tembus ke tulang rusuk.
Kepala Kepolisian Resor Dompu Ajun Komisaris Besar Brury memastikan Akbar ditembak dengan senjata api rakitan. "Dari hasil pemeriksaan, proyektil peluru di tubuh korban berasal dari senjata api rakitan," katanya, Senin, 2 Maret 2015.
Namun Brury belum bisa memastikan kaliber peluru dan jenis senjata api itu karena belum menerima hasil penelitian proyektil. Brury menjelaskan penembakan dari jarak dekat itu berlatar belakang dendam.
Kasat Reskrim Polres Dompu AKP Herman menambahkan, senjata api yang digunakan Rafiun adalah jenis pistol dengan peluru kaliber 5,56 milimeter. Senjata api itu diduga milik Adi Setya, teman Rafiun. Alasannya, saat menembak Akbar, Rafiun ditemani Bariprima.
Menurut Herman, Akbar adalah korban salah tembak. Sebab, Rafiun berniat menembak Syaiful yang saat itu sedang berdiri di dekat Akbar. Rafiun dan dua rekannya Adi Setya dan Bariprima ditangkap. Dari tangan mereka, polisi menyita sepucuk senjata api rakitan, selongsong peluru, dan satu unit sepeda motor.
AKHYAR M. NUR