TEMPO.CO, Bangkalan--Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad menggelar acara tasyakuran dua tahun masa kepemimpinannya di Pendapa Agung Kabupaten Bangkalan, Selasa, 3 Maret 2015.
Dalam sambutannya, bupati muda yang akrab disapa Ra Momon itu secara khusus meminta maaf atas semua kesalahan yang telah dilakukan bapaknya, Fuad Amin Imron, selama 10 tahun menjadi Bupati Bangkalan dan selama menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan.
"Saya sebagai Bupati, meminta maaf atas nama bapak saya, KH Fuad Amin, apabila selama menjadi bupati dan Ketua DPRD beliau melakukan kesalahan," kata Makmun dihadapan pejabat dan tokoh masyarakat yang hadir.
Ditemui seusai acara, Makmun mengatakan tidak ada pesan khusus dalam pernyataan maaf tersebut. Menurut dia, permohonan maaf itu murni ungkapan pribadinya sebagai anak sekaligus Bupati Bangkalan yang meneruskan kepemimpinan Fuad. "Itu hanya ungkapan pribadi," ujar dia.
Sebagai manusia biasa, lanjut Makmun, bapaknya yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi karena tersangkut kasus suap dan tindak pidana pencucian uang, tidak luput dari kesalahan. Makmun mengaku setelah menyampaikan permohonan maaf tersebut hatinya lega. "Saya sampaikan ke masyarakat, biar sama-sama lega," katanya.
Soal kasus yang tengah dihadapi bapaknya, Makmun hanya berharap segera selesai. "Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Bangkalan yang tetap mendukung saya sampai hari ini, sehingga pemerintahan di Bangkalan tetap berjalan normal," ujar dia.
Kasus Fuad bermula dari operasi tangkap tangan terhadap Direktur PT Media Karya Sentosa Antonio Bambang Djatmiko dan Rauf--ajudan Fuad--di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, pada awal Desember lalu. Petugas KPK menemukan duit Rp 700 juta di mobil Ra'uf. Sehari kemudian, KPK mencokok Fuad di kediamannya di Bangkalan. Saat mencokok Fuad, penyidik KPK juga mengamankan duit sekitar Rp 4 miliar.
Fuad diduga menerima duit 'ucapan terima kasih' sebesar Rp 700 juta dari PT Media Karya Sentosa karena membantu perusahaan itu mendapatkan kontrak penyaluran gas dari Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore sejak 2007 atau saat dia menjabat sebagai Bupati Bangkalan.
MUSTHOFA BISRI