TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan menjadi lokasi penyelengaraan perdana Ujian Nasional (UN) online sedang bersiap menggelar model baru evaluasi belajar siswa ini. Kepala Sekolah SMKN 3 Kasihan, Bantul, Rakhmat Supriyono mengaku tim dari Kemendikbud sudah menyatakan sekolahnya layak menggelar UN online.
Sekolah ini punya lima ruangan yang masing-masing berisi 32 unit komputer dengan spesifikasi lumayan. "Karena biasa dipakai untuk praktik desain komunikasi visual dan animasi," kata dia Selasa, 3 Maret 2015.
Petunjuk teknis pelaksanaan UN online memang belum terbit. Tapi, Rakhmat mengatakan, sistim ujian model baru ini tidak rumit. Siswa hanya perlu memilih jawaban pilihan ganda di sistem komputer dengan memakai kursor mouse. Saat ujian selesai, skor hasil jawaban para siswa juga akan langsung keluar. "Sederhana sekali, tinggal klik jawaban yang benar," kata dia.
Dia optimistis siswa di sekolahnya hanya butuh satu kali latihan untuk persiapan mengikuti UN online. Latihan itu akan dilaksanakan setelah petunjuk teknis dan contoh soal UN online diterbitkan oleh Kemendikbud. "Hanya pindah saja, dari kertas ke layar komputer," kata dia.
Saat ini, menurut Rakhmat, siswanya sudah mengikuti enam kali latihan UN dengan metode pengisian jawaban di kertas, yang digelar serempak di semua sekolah, oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) DIY. Latihan UN bersama, yang biasa disebut try out, itu terakhir digelar serempak di semua sekolah di DIY pada Selasa, 3 Maret 2015.
Sedangkan Kepala Sekolah SMKN 2 Depok Sleman, Aragani Mizan Zakaria, yang juga menjadi salah satu pelaksana UN online di DIY, berharap petunjuk teknis dari Kemendikbud segera terbit. Dia khawatir persiapan bagi siswa terlalu mepet apabila penerbitan petunjuk teknis UN online agak telat.
"Hanya ada waktu sekitar sebulan, yakni antara pertengahan maret sampai pertengahan april," kata dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM