TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar melemah terhadap mayoritas mata uang Asia hari ini setelah mengalami penguatan tajam kemarin.
Pada transaksi pasar uang pukul 14.00 WIB, rupiah ditransaksikan menguat di level 12.946 per dolar AS. Mata uang Asia lainnya turut menguat terhadap dolar AS. Won Korea terapresiasi 0,41 persen, ringgit naik 0,27 persen, yen menguat 0,41 persen, dan dolar Singapura menguat 0,18 persen.
Pelemahan dolar dipicu melemahnya data ISM manufaktur Amerika bulan ini menjadi 52,9, turun dari bulan sebelumnya sebesar 53,5. Hal ini menunjukkan aktivitas industri di Amerika Serikat sedikit tertahan.
Pada saat yang sama, data ekonomi Eropa pada awal Maret ini membaik sehingga menopang nilai tukar euro. Data pengangguran zona euro sebesar 11,2 persen, turun dari bulan lalu 11,3 persen. Sedangkan laju inflasi tetap pada kisaran 0,6 persen.
Selain sentimen eksternal, hari ini juga ada lelang surat utang negara (SUN) yang didominasi obligasi berdurasi jangka pendek hingga menengah. Berdasarkan keterangan pers Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, target indikatif lelang SUN kali ini sebesar Rp 10 triliun.
Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan rupiah hari ini diperkirakan menguat terbatas. "Rupiah kami perkirakan menguat di kisaran 12.950-12.970 dengan penjagaan Bank Indonesia."
M. AZHAR