TEMPO.CO, Mumbay - Tutupnya pabrik perakitan mobil Chevrolet Spin milik General Motors di Indonesia menjadi berkah bagi unit General Motors di India. Pada bulan Juni mendatang, pabrikan asal Amerika Serikat itu akan memindahkan peralatannya dari Bekasi ke India untuk mendongkrak penjualan dengan mengandalkan varian Spin di negara itu.
Chevy Spin, yang sebelumnya gagal bersaing di Indonesia, akan diandalkan menjadi jagoan di India. Musababnya, secara keseluruhan penjualan produk GM di India pun sedang lesu. Pada 2014, GM India hanya bisa meraup 2,26 persen pangsa pasar.
“Dari kaca mata perusahaan, saya enggan menyebut ini spekulasi,” ujar juru bicara GM India, seperti yang dilansir Indiatimes. Di India, General Motors memiliki misi untuk dapat bersaing dengan Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio yang menjadi varian terlaris.
Nantinya, peralatan pabrik dari Indonesia akan didatangkan langsung ke India. General Motors India akan melanjutkan rancangan varian terbaru Spin yang akan diluncurkan pada tahun 2016 mendatang. Varian tersebut dinyatakan tak akan berbeda banyak dari varian Spin yang dikeluarkan di Indonesia.
Langkah ini dinilai tepat dan efisien sebab membutuhkan waktu dua-tiga tahun untuk sebuah perusahaan mobil merancang mobil dari nol. Dengan mengimpor peralatan seperti ini, durasi produksi bisa dipangkas menjadi 18 bulan saja.
Wakil Presiden GM Stefan Jacoby mengatakan pabrik di Indonesia tutup lantaran kalah bersaing dengan mobil-mobil Jepang. Dengan dijual murah, biaya produksi Spin membebani keuangan perusahaan karena banyak menggunakan komponen impor. “Dari sisi biaya produksi saja, kami tahu kalau kami kurang kompetitif,” ujar dia.
ANDI RUSLI | INDIATIMES | REUTERS