TEMPO.CO, Jakarta - Setelah didukung berbagai kelompok warga, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat sokongan dari kalangan internal. "Ini bentuk dukungan moral untuk Bapak, bahwa Bapak tidak sendirian, minimal sampai 2017. Mudah-mudahan Bapak bisa kuat jalani semuanya," kata Faqieh Insani, pegawai negeri sipil (PNS) dari Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur, di Balai Kota, Selasa, 3 Maret 2015.
Faqieh menemui Basuki alias Ahok bersama lima PNS angkatan 2010. Mereka berasal dari Kelurahan Jembatan Lima di Jakarta Barat, Kelurahan Cipinang Besar Selatan di Jakarta Timur, dan Kelurahan Sungai Bambu di Jakarta Utara.
Mereka menyerahkan bingkai berupa hasil petisi di https://www.change.org/p/pns-dki-jakarta-inahokwetrust-saveahok-banggaahok. Di dalamnya terdapat foto-foto Ahok dan kalimat dukungan: "I Stand With You to Wherever it Ends".
Petisi tersebut menggambarkan bahwa Ahok, yang sedang menghadapi kisruh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015, tidaklah sendiri. Faqieh menjelaskan, PNS angkatan 2010 memiliki wadah untuk berkumpul. Mereka mendiskusikan perseteruan antara Ahok dan DPRD Jakarta terkait dengan dana siluman dalam APBD 2015.
Memang ada perdebatan di antara mereka. Namun, kata Faqieh, mereka melihat Ahok bergerak sendirian dan tidak didukung partai politik serta tokoh antikorupsi.
Ahok mengapresiasi dukungan anak buahnya. Ahok menyampaikan permintaan maaf karena kisruh APBN 2015 menyebabkan mereka dan pegawai negeri sipil lain belum menerima tunjangan kinerja daerah. "Maaf karena TKD belum bisa cair. Saya usahakan ini segera selesai," katanya.
LINDA HAIRANI