TEMPO.CO, Jakarta: Alasan Real Madrid membuang Angel Di Maria ternyata bukan karena pemain Argentina itu menuntut gaji lebih tinggi, melainkan karena wajahnya dinilai tak cocok dengan citra Madrid sebagai klub glamor.
"Florentino Perez (Presiden Real Madrid) menganggap Di Maria terlalu jelek untuk Real Madrid. Dia menginginkan tim Galacticos yang pemainnya dikagumi semua orang," kata mantan pemain sayap Barcelona, Carles Rexach, kepada Regio7.
Perez, Rexach melanjutkan, menganggap Real Madrid sebagai produk dagang. Karena itu ia membutuhkan brand yang baik. "Itu sebabnya mengapa ia menjadikan Cristiano Ronaldo sebagai ikon," kata Rexach.
Real Madrid menjual Angel Di Maria ke Mancheser United pada bursa transfer musim panas lalu dengan banderol 59 juta pound sterling yang membuatnya menjadi pemain dengan nilai transfer termahal di Liga Premier Inggris.
Sebagai gantinya, Madrid membeli Toni Kroos dari Bayern Muenchen dan James Rodriguez dari AS Monaco. Rodriguez diplot menggantikan ruang kosong yang ditinggalkan Di Maria. "Di Maria berbeda dengan Toni Kroos dan James Rodriguez. Mereka lebih segar."
Florentino Perez, Rexach melanjutkan, memilih Toni Kroos dan James Rodriguez karena dianggap lebih cocok merepresentasikan Real Madrid. Penilaian ini bukan berdasarkan skill sepak bola, tapi karena penampilan. "Perez sedang menjual brand internasional."
Angel Di Maria belum memberikan komentar atas pernyataan Rexach ini. Namun, jika kabar ini benar keluar dari mulut Florentino Perez, sudah pasti Di Maria akan merasa terhina.
Sebab, bagi pemain sepak bola, dijual karena permainannya jelek itu sudah lumrah. Tapi dibuang karena wajahnya jelek adalah penghinaan. Sebab, baru kali ini ada pemain yang dijual klubnya karena wajahnya jelek!
Lagi pula, jika benar ini adalah kebijakan Florentino Perez, maka ia tak konsisten. Jika ia membuang Di Maria karena wajahnya tak ganteng, kenapa ia masih mempertahankan pemain belakang Kepler Laveran Lima Ferreira alias Pepe?
EXPRESS | FOOTBALL ESPANA | DWI AGUSTIAR