TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mempersilakan keluarga anggota Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan sebelum keduanya mulai dipindahkan ke ruang isolasi menjelang eksekusi mati. Menurut Prasetyo, pemerintah Indonesia masih memberikan waktu jenguk dalam sepekan ini.
"Selama belum diisolasi masih boleh. Nanti ada saat terakhir kontak dengan pihak lain sudah dibatasi," kata Prasetyo, di Istana Negara, Rabu, 4 Maret 2015. "Kapan mereka dipindahkan ke ruang isolasi itu nanti tergantung Kepala LP. Yang pasti, saat ini masih dalam persiapan."
Dua terpidana mati asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, atau dikenal dengan kelompok Bali Nine dipindahkan dari Bali ke Nusakambangan, Jawa Tengah, pagi tadi. Andrew dan Myuran dibawa menggunakan pesawat sewa Wings Air dengan nomor penerbangan ATR-72-600 PK-WGO.
Pengamanan pada Rabu dinihari di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, terlihat ketat. Pemberangkatan terhadap dua terpidana mati itu dilakukan melalui VIP Bandara Ngurah Rai Bali. Pemindahan duo Bali Nine itu sebagai pertanda bahwa waktu pelaksanaan eksekusi mati semakin dekat.
Namun, Prasetyo masih enggan menyebutkan kapan waktu pelaksanaan eksekusi mati itu. Prasetyo masih menunggu laporan dari Nusakambangan terkait dengan persiapan regu tembak.
"Kami masih menunggu laporan dari lapangan, perkembangannya seperti apa, terkait dengan regu tembak juga akan kami lihat kesiapannya," kata Prasetyo. "Kami kan juga masih harus menunggu persiapan terakhir dari sana."
Maret ini, Kejaksaan Agung diperkirakan akan menggelar eksekusi mati gelombang kedua. Jumlah terpidana bisa mencapai 10 orang yang saat ini tersebar di berbagai LP. LP-LP tersebut yakni Nusakambangan, Tangerang, Krobokan (Bali), Madiun, dan Yogyakarta.
Terpidana mati yang dipastikan masuk gelombang eksekusi kedua adalah warga asal Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Keduanya merupakan anggota sindikat narkotika Bali Nine yang tertangkap menyelundupkan heroin pada 2005 dan divonis mati pada 2006.
REZA ADITYA