TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan yang juga bekas anggota Komisi Hukum DPR Ahmad Yani berharap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode berikutnya lebih bisa bersosialisasi. Yani mengklaim selama periode kepemimpinan Abraham Samad, banyak peraturan yang dibuat-buat.
Misalnya, kata Yani, pimpinan KPK saat itu tak boleh makan bersama dengan anggota Dewan. "Janganlah anggota KPK menjadi orang asosial," kata Yani saat berdiskusi di Cikini, Rabu 4 Maret 2015. "Kalau tidak mau makan di DPR, sekalian saja pimpinan KPK juga tidak boleh salat di DPR."
Menurut Yani, pembatasan hubungan antara pimpinan KPK dengan anggota DPR terlalu berlebihan. Saat menjadi anggota Dewan dulu, Yani mengaku hanya ingin menjaga tali silaturahmi dengan para pimpinan KPK. "Kalau tali ini putus, bisa berdosa saya," ujarnya.
Yani berharap agar KPK tidak "memotong" doanya. Yani mengaku kerap berdoa sesuai Al-Quran surat At-Thalaaq, yakni agar Tuhan memberinya rezeki dari jalan tak terduga. Ia mencontohkan, kalau ada orang memberi mobil baru kepadanya, bagaimana cara menolaknya. "Jangan potong doa saya. Jangan potong ayat Al-Quran."
MUHAMMAD MUHYIDDIN