TEMPO.CO, Surakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Surakarta, Jawa Tengah, siap dikeroyok partai lain dalam pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung akhir tahun ini. Bahkan PDIP menantang partai lain untuk menerjunkan kader terbaiknya untuk bersaing dengan partai berlambang banteng bulat itu.
Sekretaris DPC PDIP Surakarta Teguh Prakosa mengatakan partainya tidak perlu berkoalisi dengan partai lain dalam pemilihan itu. "PDIP akan mengusung pasangan calon yang berasal dari penjaringan internal partai kami," katanya, Rabu, 4 Maret 2015.
Modal kepemilikan lebih dari 50 persen kursi di parlemen membuat PDIP percaya diri untuk mengusung calon sendiri. Pihaknya juga tidak merasa perlu menggandeng partai lain untuk berkoalisi. "Silakan saja jika ada partai lain yang ikut mendukung," katanya.
Bahkan pihaknya memberikan kebebasan kepada partai yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat untuk menentukan sikap ihwal pemilihan kepala daerah. "Lebih bagus lagi jika kawan-kawan dalam koalisi bisa mengajukan calon sendiri," katanya.
Menurut dia, kemungkinan besar pemilihan kepala daerah mendatang hanya akan diikuti dua pasangan calon. "Memang idealnya ada tiga pasang calon," katanya. Meski demikian, dia mengaku tidak takut jika harus berhadapan dengan keroyokan dari partai lain yang berkoalisi.
Hingga saat ini, partai terbesar di Surakarta itu belum menentukan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung. Mereka tengah menjaring calon dan mengusulkannya ke pengurus pusat partai untuk memperoleh rekomendasi.
Ketua Partai Amanat Nasional Solo Umar Hasyim mengaku sudah berkomunikasi dengan partai lain untuk membentuk koalisi. "Semalam, kami sudah berbicara bersama Demokrat, Gerindra, dan Golkar," katanya. Meski belum ada kesepakatan, mereka sudah saling membuka peluang untuk berkoalisi.
Mereka juga masih membuka peluang bagi partai lain untuk ikut bergabung. "Kami tidak harus mengikuti koalisi yang ada di pusat," katanya. Mereka masih memiliki peluang untuk menggaet partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat, seperti Partai Hanura dan Partai NasDem.
Umar Hasyim mengatakan pihaknya lebih sepakat jika pasangan calon yang diusung berasal dari luar partai. "Sehingga semua partai memiliki kedudukan yang setara," katanya. Meski demikian, koalisi yang tengah dibangun itu belum mengerucutkan pembicaraan hingga nama pasangan yang bakal diusung.
AHMAD RAFIQ