TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Panda Nababan, mendatangi Istana Negara, Rabu sore, 4 Maret 2015, bertemu Presiden Joko Widodo. Panda datang dan mengaku sebagai Komisaris Utama PT Spirit Avia Sentosa, perusahaan penerbangan swasta yang didirikannya. Dia menawarkan rute penerbangan perintis di beberapa daerah di Papua.
"Perhatian Presiden kepada Papua bukan main. Kami datang ingin menawarkan penerbangan perintis, tidak ada unsur politik," kata Panda di Istana Negara, Rabu, 4 Maret 2015. "Tadi juga bersama Menteri Perhubungan melaporkan bahwa ada perusahaan kami, air carter, di Papua."
Panda mengklaim, setelah melakukan presentasi mengenai usaha penerbangan perintisnya, Jokowi pun antusias mendengarkan. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan juga senang dan mendukung bisnis penerbangan perintis di Papua. Apalagi, kata Panda, akses transportasi di Papua terbilang cukup sulit dan langka.
"Presiden sangat senang dan mendukung karena ini penerbangan antardistrik yang ada di Papua," ujarnya. "Menhub juga senang dan akan memfasilitasi dengan segera menerbitkan kelancaran izin. Sekarang masih dalam proses perizinan."
Presiden Direktur PT SAS, Suhandi, mengatakan penerbangan perintis ini diharapkan bisa membantu warga Papua dalam distribusi kebutuhan hidup mereka. "Pelayanan juga ke masyarakat. Selain membawa kebutuhan bahan pokok, juga dalam sehari kami berikan tiga jam untuk ke pedalaman. Rencananya ada tiga pesawat."
Nantinya rute penerbangan ini melayani beberapa wilayah, seperti Nabire, Ilaga, Biak, Serui Bogobaida, Moanamani,Timika, Sugapa, dan Enarotali. Dia mengharapkan izin keluar dalam waktu dua bulan ke depan. Soal pendanaan operasional perusahaan ditanggung sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah.
REZA ADITYA