TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga mengatakan kredit usaha rakyat (KUR) mulai disalurkan pada 10 Maret mendatang. Ada beberapa perubahan dalam penyaluran KUR kali ini. Bunga yang semula 22 persen kini diubah menjadi 21 persen. Plafon KUR kini Rp 15 juta tanpa agunan. Target dana yang disalurkan untuk KUR tahun ini mencapai Rp 20 triliun.
Menurut Puspayoga, bank pembangunan daerah kini tak lagi dilibatkan dalam penyaluran KUR. Bank yang dilibatkan hanya BRI, BNI, dan Mandiri. BRI dianggap sebagai bank yang paling siap. Sedangkan BNI dan Mandiri diminta serius menyiapkan diri untuk menyalurkan KUR.
"Kalau BPD, tidak diikutkan karena selama ini non-performing loan-nya tinggi," ucap Puspayoga seusai rapat koordinasi KUR di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2015. Pemangkasan plafon menjadi Rp 15 juta, kata dia, memang dilakukan untuk meminimalkan NPL.
Menurut ia, penyaluran KUR fokus untuk pertanian dan perikanan. "Tidak boleh ke perdagangan semua. Kami ingin memberikan peluang ke koperasi, terutama bidang pertanian dan perikanan," katanya.
Keputusan penyaluran KUR ini akan segera dilaporkan ke Presiden Joko Widodo pada Rabu, 4 Maret 2015. Dengan begitu, peraturan presiden terkait dengan KUR dapat keluar sebelum 10 Maret 2015.
TRI ARTINING PUTRI