TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengirimkan hasil verifikasi dokumen klub-klub peserta kompetisi Liga Super Indonesia 2015 secara resmi kepada PT Liga Indonesia hari ini, Rabu, 4 Maret 2015. Dari hasil sementara, BOPI menemukan ada sejumlah dokumen yang bermasalah.
"Seperti kami pernah sampaikan sebelumnya, masih banyak dokumen yang harus dilengkapi. Tidak cuma laporan pajak, tetapi sebagian besar klub juga belum menyetorkan laporan keuangan tahun terakhir," ujar Sekretaris BOPI Heru Nugroho seperti dikutip dalam pers rilis, Rabu, 4 Maret 2015.
Pekan lalu, PT Liga mengirim surat kepada BOPI mempertanyakan soal dokumen-dokumen yang harus dilengkapi klub-klub ISL 2015. Sebab, sebelumnya mereka telah menyerahkan sejumlah dokumen kepada BOPI untuk diverifikasi.
Heru menuturkan beberapa klub telah menyetorkan laporan keuangannya, tetapi masih banyak kekurangan. "Terkesan asal ada. Kami minta itu diperbaiki sesuai pedoman standar akuntansi keuangan yang berlaku. Tidak usah terlalu rumit, yang standar saja," ujarnya.
BOPI juga mendalami soal legalitas badan hukum klub dalam proses verifikasi. Dari verifikasi sementara, Ketua Tim Verifikasi Imam Suroso menemukan ada sejumlah fakta menarik soal NPWP. "Ada klub yang melampirkan fotokopi NPWP, tapi NPWP itu justru diklaim milik pihak lain. Lalu, klub itu sendiri menyampaikan kepada media selama ini tetap bayar pajak tapi dengan NPWP lain. Ini, kan, membingungkan," kata Imam.
Verifikasi terhadap SIUP klub juga ditemukan ada keanehan. Dari fotokopi SIUP sejumlah klub, sebagian di antaranya ternyata menjalani bidang usaha yang berbeda dengan data yang ada pada dokumen.
Setelah verifikasi dokumen, Imam dan timnya akan melakukan verifikasi faktual untuk mengecek berbagai masalah terkait dengan legalitas klub. "Untuk itulah kami harus melakukan verifikasi faktual, terutama terhadap klub-klub tertentu. Ini penting untuk memastikan dokumen yang kami terima," Imam menambahkan.
Sebelum memulai verifikasi faktual, BOPI harus memeriksa dokumen-dokumen klub ISL selengkapnya. Agar pemeriksaan faktual itu bisa segera dilakukan, BOPI meminta klub-klub ISL melengkapi dokumennya. "Semakin cepat PT Liga merespons, semakin bagus. Verifikasi jadi lebih cepat, rekomendasi pun bisa lebih cepat dikeluarkan," ujar Heru.
RINA WIDIASTUTI