TEMPO.CO, Jakarta - Sabine Megel Atlaoui, istri terpidana mati asal Prancis bernama Serge Areski Atlaoui, mengaku bahagia bisa bertemu dengan suaminya. Dia mengaku sudah dua tahun tak bertemu dengan Atlaoui.
"Saya datang ke Indonesia bersama dengan anak-anak saya, dan tentu kami bahagia bisa bertemu lagi," ujar Sabine setelah menemui Atlaoui di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis, 5 maret 2015.
Menurut dia, kondisi Atlaoui tampak kuat dan tabah menjalani hukuman. Atlaoui belum menyampaikan permintaan terakhirnya karena sangat berharap permohonan peninjauan kembalinya dikabulkan Pengadilan Negeri Tangerang, Banten.
Sebelum masuk ke dalam mobil, Sabine menegaskan bahwa suaminya bukan penyelundup narkoba, seperti yang dituduhkan pemerintah Indonesia.
Dari pantauan Tempo, Sabine ditemani dua anaknya, Samia Ans Eliane Atlaoui dan Yasen Areski Atlaoui. Keluarga Atlaoui didampingi pejabat konsulat Prancis, Pierre-Antoine Gounand. Mereka terlihat keluar dari Dermaga Wijayapura pada pukul 13.45 WIB.
Atlaoui terlibat dalam operasi pabrik ekstasi dan sabu-sabu di Cikande, Tangerang, dengan barang bukti yang disita berupa 138,6 kilogram sabu-sabu, 290 kilogram ketamine, dan 316 drum prekursor pada 11 November 2005.
GANGSAR PARIKESIT