TEMPO.CO, Cilacap- Menjelang pelaksanaan eksekusi sejumlah terpidana mati kasus narkoba di Nusakambangan, sebagian penduduk setempat memanfaatkan keramaian di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah, untuk mendulang rezeki. Salah satu warga yang memanfaatkan keramaian di dermaga yang menjadi pintu masuk ke Nusakambangan itu adalah Daryanto, 30 tahun.
Pria yang tinggal di daerah Kebon Sayur, Cilacap Selatan, itu memanfaatkan keramaian di dermaga untuk berjualan batu akik. "Dari rumah sudah niat untuk jualan di sini," ujarnya di Dermaga Wijaya Pura, Kamis, 5 Maret 2015.
Menurut Daryanto, sejak kemarin hingga siang ini, dia telah menjual dua batu akik. Satu akik yang dibuat cincin ia jual seharga Rp 250 ribu dan sebuah liontin bermata akik ia lepas dengan harga Rp 300 ribu.
Daryanto mengatakan akik jenis batu clawing dari Purbalingga, Jawa Tengah, dia jual Rp 250 ribu, sedangkan batu pasir inten berbentuk bongkahan dia jual Rp 500 ribu.
Daryanto menuturkan akan terus berjualan di dermaga itu hingga eksekusi mati gelombang kedua ini dilaksanakan. "Saya akan berjualan dari pukul 08.00 sampai magrib," katanya.
Detik-detik menjelang eksekusi, kata Daryanto, memberikan dia kesempatan mengenalkan potensi batu hias yang dimiliki Nusakambangan. "Nusakambangan memiliki batu hias sekitar 30 jenis," kata pria yang saat ditemui mengenakan kaus biru itu.
Pria yang memiliki dua anak itu menjelaskan, saat gelombang eksekusi pertama dilangsungkan pada 18 Januari lalu, dia belum berpikir untuk berjualan. Namun karena saat ini kondisinya lebih ramai, pria yang biasa berjualan di rumah itu memilih berjualan di Wijaya Pura.
Menurut pantauan Tempo, menjelang eksekusi sepuluh terpidana mati ini, Dermaga Wijaya Pura dipadati oleh wartawan baik dari media cetak maupun elektronik. Tak hanya itu, beberapa jurnalis asing juga tampak memadati pelabuhan yang menjadi pintu masuk menuju Nusakambangan itu. Beberapa kendaraan milik stasiun televisi swasta, seperti mobil satelite news gathering, pun tampak memadati halaman pintu masuk Dermaga Wijaya Pura.
GANGSAR PARIKESIT