TEMPO.CO, Jakarta - Personel TNI dan polisi mengawal ketat pemindahan dua terpidana mati sindikat narkoba Bali Nine dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali, menuju Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Pesawat tempur Sukhoi pun dilibatkan dalam pengawalan kedua terpidana mati asal Australia tersebut.
Sejumlah pihak menganggap pengawalan dengan Sukhoi itu berlebihan. Menanggapi kritik itu, Panglima TNI Moeldoko menyatakan Sukhoi yang diturunkan bukan untuk pengamanan. "Latihan saja, kok. Latihan gak boleh? Jangan serius-serius," kata Moeldoko di Kementerian Hukum dan HAM, Kamis, 5 Maret 2015.
Sebelumnya, TNI terlihat mengawal ketat pemindahan, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dua terpidana mati yang dikenal dalam sindikat narkoba Bali Nine. Pesawat Sukhoi dan F-16 ikut terlibat dalam pengawalan tersebut.
Andrew dan Myuran diangkut menggunakan pesawat sewa Wings Air dengan pengawalan dua pesawat Sukhoi dan dua pesawat F-16. Pesawat Sukhoi sempat melakukan manuver sebanyak tiga kali di atas bandara. Bahkan, pada manuver terakhir, pesawat terbang rendah.
Moeldoko menyatakan TNI akan terlibat dalam penataan Nusakambangan sebagai lokasi eksekusi mati dan pengawalan atas terpidana mati. Walau begitu, tak ada hal spesial yang dilakukan TNI dalam proses pengawalan. "Biasa saja," kata dia.
Jenderal bintang empat ini juga belum memastikan kapan waktu eksekusi akan dilakukan. Menurut Moeldoko, masih banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum eksekusi berjalan. Hingga kini sembilan terpidana mati sudah dipindahkan ke Nusakambangan.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA