Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lilting, Film Berkisah Ketakutan dan Luka

image-gnews
Film Lilting
Film Lilting
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dengan sedikit kesal, Junn memarahi Kai, putra semata wayangnya yang datang mengunjungi panti wreda tempat ia tinggal. “Kenapa kau tidak membawa CD yang kuminta? Sudah lama aku menunggunya,” ujarnya dalam bahasa Cina. Tapi kekesalannya hanya sebentar. Ia kemudian bercerita banyak hal tentang hidupnya kepada pemuda itu. Dimulai dari kesulitannya berbahasa Inggris hingga tentang seorang pria yang setiap hari memberinya bunga.

Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Seorang penjaga masuk ke kamar Junn, hendak mengganti lampu kamar yang mati. Junn terdiam. Sementara Kai sama sekali tak tampak di dalam kamar, karena sesungguhnya dia telah meninggal. Namun ingatan tentang kunjungan terakhir Kai itu terus berputar di benak Junn, kenangan yang menjadi pijakan baginya untuk terus bertahan hidup.

Hingga suatu hari, muncul Richard, “teman baik” Kai yang ingin memperbaiki hubungan dengannya. Junn tidak pernah menyukai Richard, yang ia anggap sebagai penyebab Kai “membuangnya” ke panti wreda. Richard, yang sebenarnya kekasih Kai, tetap tak menyerah. Ia bahkan menyewa penerjemah untuk Junn. Pelan-pelan ia membangun hubungan yang rapuh dengan Junn, yang masih tak mengetahui orientasi seksual anaknya.

Lilting, begitu film ini diberi judul. Sebuah perjalanan yang tenang namun emosional tentang ketakutan, luka, juga kehilangan. Seperti para tokoh dalam film ini yang dunianya berhenti bergerak setelah kematian Kai, atmosfer ini dirangkum dalam potongan gambar yang kerap muncul dalam film ini. Yakni, gambar pepohonan tertutup salju yang diam tak bergerak tanpa angin yang bertiup mengembusnya.

Aktris senior Cheng Pei-pei, yang mungkin diingat publik dalam perannya sebagai tokoh antagonis Jade Fox dalam Crouching Tiger, Hidden Dragon, tampil sebagai Junn. Meski kehilangan anaknya, ia tidak tampil sebagai wanita cengeng dengan air mata berderai-derai. Sebaliknya, ia muncul sebagai perempuan berwatak keras namun tetap menyimpan kehangatan seorang ibu.

Ben Whishaw, yang berperan sebagai Richard, bermain tak kalah cemerlang. Pria yang sebelumnya bermain sebagai pemeran utama dalam film adaptasi Perfume: The Story of the Murderer ini berhasil menampilkan lapisan demi lapisan karakter Richard yang digambarkan sebagai sosok yang hancur lebur namun mencoba menyembunyikannya di mata umum. Lewat aktingnya, Whishaw menunjukkan bagaimana Richard begitu frustrasi dalam menjaga hubungannya yang rapuh dengan Junn. Namun, pada saat yang sama, dia juga menyimpan harapan yang meluap-luap untuk diterima sebagai manusia terakhir yang memiliki hubungan darah dengan kekasihnya itu.

Lilting berjalan dengan plot yang perlahan. Klimaks pun tidak dieksekusi secara meledak-ledak. Namun bukan berarti film ini lantas menjadi film “berat” yang membosankan. Lilting juga memiliki momen-momen jenaka tersendiri, terutama eksplorasi hubungan “cinta monyet” antara Junn dan Alan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Junn dan Alan, yang tak paham akan bahasa yang digunakan masing-masing, mencoba saling mengenal dan merayu lewat bantuan Vann, seorang penerjemah. Adegan-adegan kocak ini dibangun secara apik dan natural oleh Hong Khai, sang sutradara, sehingga tidak merusak atmosfer yang dibangun film ini secara menyeluruh.

Lilting menjadi debut penyutradaraan Hong Khaou untuk film panjang. Hong Khaou adalah sineas muda kelahiran Kamboja yang sejak kecil berimigrasi ke Inggris karena alasan politik. Film ini juga berhasil mengantarkannya masuk sebagai nomine Penghargaan British Academy of Film and Television Arts (BAFTA 2015) untuk kategori Outstanding Debut by A British Writer, Director or Producer; dan penghargaan Cinematography Award: World Cinema Dramatic dalam Festival Film Sundance tahun lalu.

Di Indonesia, Lilting diputar pekan lalu di Kineforum, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Film ini diputar kembali pada 1 Maret 2015 di Paviliun 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , sebagai salah satu bagian dari program Film London Microschool. Ini adalah program training dan mentoring untuk sineas Indonesia terpilih, yang digelar atas kerja sama Film London dan British Council.

Sebelum di Indonesia, program serupa di Inggris inilah yang melahirkan film Lilting. Selain film ini, beberapa film lain yang diproduksi lewat kucuran dana gerakan ini adakah Shifty dan Borrowed Time, yang juga diputar di Indonesia.

Lilting
Sutradara: Hong Khaou
Penulis naskah: Hong Khaou
Pemain: Ben Whishaw, Cheng Pei-pei, Andrew Leung, Naomi Christie, Peter Bowles.
Durasi: 90 menit

RATNANING ASIH | HP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

4 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

6 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

7 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

10 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

11 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

13 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

13 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

15 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

16 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

17 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.