TEMPO.CO, Bogor - Puluhan ribu warga Tionghoa dan pribumi Bogor tumpah dan memadati lokasi Vihara Dhanagun dan sepanjang Jalan Raya Suryakancana, Bogor, yang menjadi lokasi perayaan Street Festival Cap Go Meh, Kamis, 5 Maret 2015. Acara itu dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.
Jelang pembukaan pawai Cap Go Meh, petugas Kepolisian Resor Bogor Kota bersama DLLAJ Kota Bogor sudah menutup arus lalu lintas Jalan Raya Suryakancana mulai pukul 15.00 hingga pukul 24.00.
Bahkan lokasi kegiatan, terutama panggung yang akan digunakan Presiden Jokowi dan pejabat negara lain, sudah dijaga ketat dan disterilkan oleh petugas Gegana Brimob Mabes Polri.
Ratna, 18 tahun, pelajar Kota Bogor, mengatakan sengaja datang ke lokasi acara Cap Go Meh setelah pulang sekolah. "Saya ingin tahu kemeriahan Cap Go Meh yang memang saat ini sudah menjadi kegiatan rutin di Kota Bogor," ucap Ratna.
Ratna berujar, dengan melihat dan datang ke acara Cap Go Meh tersebut, dia seakan-akan merasakan suasana pecinan. "Saya seakan merasakan kehidupan di kampung pecinan, dari suasana hingga budaya Tionghoa," tuturnya.
Sementara itu, Yanti, 39 tahun, warga Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, mengaku datang bersama dua anaknya ke acara itu sebagai salah satu hiburan alternatif. "Anggap saja ini hiburan gratis untuk anak saya, karena biasanya hanya bisa melihat atraksi barongsai dan liong yang panjang di televisi saja," ujarnya.
M. SIDIK PERMANA