TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin mengatakan kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menghanguskan 287 bangunan yang terdiri atas 284 rumah dan 3 musala.
Menurut Arifin, semua bangunan yang terbakar itu berlokasi di sembilan rukun tetangga di dua rukun warga "Ada 533 kepala keluarga dengan total 2.122 jiwa," katanya kepada Tempo di Lapangan Aneka Beton, Jumat, 6 Maret 2015.
Dia merinci jumlah korban yang mengungsi akibat kebakaran tersebut. Di RW 12, seluruh warga dua RT mengungsi, yaitu RT 16 dan RT 19, yang masing-masing dihuni 50 kepala keluarga (KK).
Sedangkan di RW 14 ada delapan RT yang terkena dampak kebakaran, yaitu RT 11 (lima KK), RT 11 (lima KK), RT 12 (delapan KK), RT 13 (77 KK), RT 14 (68 KK), RT 15 (75 KK), RT 16 (60 KK), dan RT 17 (140 KK).
Lurah Kebon Melati Winentri mengatakan korban yang rumahnya kebakaran itu kini menempati dua tempat pengungsian. Yaitu Lapangan Aneka Beton untuk RW 14 dan lapangan futsal di Jalan Sabeni untuk RW 12. "Belum ada data pengungsi," katanya.
Resti, 28 tahun, salah satu warga RT 15 RW 14 korban kebakaran itu, mengatakan mendapat informasi kebakaran itu sekitar pukul 17.30. "Katanya dari korsleting listrik dan kompor meledak," katanya. "Semua barang saya habis. Tinggal baju yang di badan."
Meiningsih, 42 tahun, warga yang sudah tinggal selama 10 tahun di RT 15 RW 14, mengatakan kebakaran ini lebih parah dibanding kejadian pada 2004. "Sekarang lebih besar. Rumah lebih banyak yang kebakaran dan ada korban jiwa."
Wakil Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang Komisaris Roger Johnson Piri mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran ini. "Kami belum bisa menyimpulkan," katanya.
HUSSEIN ABRI YUSUF