TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Sport Sepeda Indoensia (ISSI) akan menggelar musyawarah luar biasa pada Sabtu, 7 Maret 2015. Ketua panitia musyawarah, Sudirman, mengatakan hingga saat ini tercatat ada tiga orang calon yang akan memperebutkan kursi ketua organisasi tersebut.
“Persayaratan pendaftaran sampai tanggal 6 Maret 2015. Tapi kemungkinan akan muncul lagi calon saat pembahasan tata tertib besok. Tentu kami masih akan terbuka,” kata Sudirman kepada wartawan di gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Jumat, 6 Maret 2015.
Ketiga calon yang akan bertarung itu di antaranya adalah Dody Iswandi yang saat ini masih menjabat sebagai pengurus KONI, Raja Sapta Oktohari, dan Engkos Sondrah. Sedangkan mantan Ketua ISSI yang dilengserkan, Edmond J.T. Simorangkir, belum mendaftarkan diri menjadi calon ketua. “Kami mempersilakan jika Pak Edmond mencalonkan lagi,” kata Sudirman.
Musyawarah luar biasa ini merupakan buntut dari konflik pengurus ISSI yang terjadi sejak dua tahun terakhir. Semuanya bermula ketika kepengurusan Edmond yang terpilih untuk periode 2012-2016 mulai melakukan pergantian pengurus secara mendadak.
Hal itu pun berbuntut pada beberapa pengurus provinsi menggelar musyawarah sendiri hingga kepengurusan di tingkat daerah menjadi terpecah belah. Akibatnya, KONI mengambil alih kepengurusan ISSI di bawah Edmond Simorangkir pada Desember lalu.
Sudirman berharap dengan digelarnya musyawarah ISSI ini, maka kepengurusan akan lebih tertib dan bisa menjalankan program kerjanya. Dia berdalih KONI sudah menjalankan tugasnya secara maksimal hingga kepengurusan baru nanti terbentuk. “Karena kami sebelumnya sudah memberikan teguran dan pendekatan preventif kepada pengurus lama. Tapi tidak ada hasil,” kata dia.
Ditanya bagaimana jika hasil musyawarah luar biasa tersebut digugat oleh pengurus lama, Sudirman tak mau banyak komentar. Menurut dia, kepengurusan lama mempunyai hak jika memang ingin membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. “Apakah itu perdata, pidana atau melalui Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori),” kata Sudirman.
ANGGA SUKMAWIJAYA