TEMPO.CO, Batu - Program minum susu segar bagi pelajar di Kota Batu bakal diadopsi dan diterapkan di daerah lain. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mendukung program minum susu lantaran menguntungkan petani sapi dan memberikan manfaat bagi para pelajar.
"Petani sejahtera, pelajar sehat dan pintar," kata Puspayoga saat mengunjungi Koperasi Unit Desa (KUD) Batu, Jumat 6 Maret 2015.
Baca Juga:
Program minum susu, kata Puspayoga, merupakan bentuk sinergi antara petani dengan pendidikan. Dampaknya juga langsung bisa dirasakan masyarakat. Karena itu, Puspayoga mengatakan minum susu bagi pelajar merupakan terobosan bagus yang bisa diadopsi di daerah lain.
Selain meningkatkan perekonomian, program minum susu segar juga memberikan nutrisi bagi para pelajar.
Susu pasteurisasi olahan para peternak selama ini dipasarkan di sekitar Batu. Ketua KUD Batu, Ismail Hasan mengatakan pengolahan susu pasteurisasi untuk pelajar membutuhkan tempat penyimpanan yang besar. Sekitar 30 persen dari total produksi sebanyak 30 ton per hari diolah menjadi susu pasteurisasi. Selebihnya dipasok ke industri pengolah susu. "Semoga program ini mengembalikan kejayaan peternak susu di Batu," kata Ismail.
Pemerintah Kota Batu dalam setahun memberikan susu pasteurisasi gratis. Susu diminum setiap pekan sebelum belajar. Sekitar 28 ribu pelajar mulai SD sampai SMP di Kota Batu serentak minum susu di 126 sekolah. "Minum susu, pelajar sehat dan cerdas," kata Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.
Menurut Edy, program tersebut ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi dan nutrisi pelajar. Sebab, meski Kota Batu menjadi sentra produksi susu secara nasional, tingkat konsumsi susu masih rendah. Sedangkan anak usia sekolah membutuhkan nutrisi lebih untuk tumbuh kembang anak. "Susu menjadi salah satu sumber protein," kata Edy.
Program minum susu segar sekaligus mengenalkan potensi susu sapi di Kota Batu. Selain itu, untuk meningkatkan pendapatan peternak sapi perah yang tersebar di Batu.
EKO WIDIANTO