TEMPO.CO, Amsterdam - Kabar mengejutkan ihwal keterlibatan Rusia dalam penembakan pesawat komersial Malaysia Airlines MH17 menyeruak. Rusia diklaim mengirimkan agen rahasianya untuk menyapu bersih bukti-bukti yang berpotensi mengarah pada keterlibatan Rusia dalam bencana ini.
“Menurut sumber saya, Rusia menyamarkan atau bahkan menyingkirkan polisi dan tim investigasi bencana ini,” ujar jurnalis Belanda dari kantor berita Nederlandse Omroep Stichting,Robert Bas, seperti dilansir Dailymail, Jumat, 6 Maret 2015. Tak hanya itu, Bas mengklaim Rusia juga sudah mengeksekusi tentara pemberontak Ukraina yang menembak jatuh pesawat MH17 menggunakan misil BUK.
Selain orang lain yang diduga terlibat, agen rahasia Rusia dinilai berhasil menghilangkan bukti berupa data dan rekam jejak komunikasi tim investigasi MH17. “Jadi pada akhirnya, hanya ada laporan investigasi tanpa ada tindakan lanjutan,” kata Bas.
Menanggapi hal tersebut, pihak Rusia bergeming dan masih meyakini penembakan dilakukan oleh tentara Ukraina, dan bukan milisi pro-Rusia. Pada Kamis, 5 Maret 2015, koran Rusia, Komsomolskaya Pravda, menyatakan lubang yang terdapat pada badan pesawat MH17 bukan disebabkan oleh misil BUK.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh setelah tertembak misil pada 17 juli 2014. Seluruh penumpang, berjumlah 298 orang, dinyatakan tewas. Penyebab jatuhnya pesawat tersebut masih menjadi misteri.
DAILYMAIL| ANDI RUSLI