TEMPO.CO, London - Kontroversi film Fifty Shades of Grey ternyata berpengaruh ke banyak hal. Seorang pelajar diusir dari perayaan “World Book Day” karena menggunakan kostum ala karakter dalam film tersebut.
Liam Nelson, 11 tahun, datang ke Sale High School, Greater Manchester, Inggris, bergaya ala Christian Grey. Ia tampil lengkap dengan jas abu-abu, kabel pengikat, dan penutup mata.
Tapi guru-guru di sekolah itu menanggapinya berbeda. Sekolah mengatakan pakaian Liam tidak pantas. Sekolah mengatakan ia juga tak boleh hadir dalam acara berikutnya serta mengikuti foto kelas.
“Kami pikir lucu dengan datang bergaya ala Christian Grey,” kata sang ibu, Nicola. “Beberapa orang mungkin berpikir tidak sopan, tapi saya datang hanya untuk senang-senang,” kata Liam.
Dalam acara itu, sekolah memang meminta murid hadir dengan pakaian yang sesuai dengan karakter idolanya. Liam memilih karakter dari novel sukses karya EL James yang juga menjadi film laris dengan judul yang sama.
Film yang terjual 100 juta kopi itu menjadi perbincangan hangat karena menampilkan adegan intim antara Anastasia Steele dan pebisnis muda Christian Grey.
Film Fifty Shades of Grey, yang diangkat dari novel karya E.L. James dengan judul yang sama, dilarang diputar di Timur Tengah.
Fifty Shades of Grey saat ini sudah meraup keuntungan US$ 338,4 juta atau sekitar Rp 4,06 triliun dari pemutaran di gedung-gedung bioskop di seluruh dunia, tertinggi dalam perolehan pendapatan Universal Studio untuk film kelas R-rated.
DAILYMAIL | RAJU FEBRIAN