TEMPO.CO, Lumajang - Anggota Komisi I RI, Syaiful Bahri Anshori meminta Australia menghargai kedaulatan Republik Indonesia sebagai sebuah bangsa yang memiliki hukumnya sendiri.
"Australia adalah negara berdaulat, Indonesia juga negara berdaulat, sebagai negara tetangga harus menghargai kedaulatan negara Republik Indonesia," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa saat kunjungan masa reses di Lumajang, Minggu siang, 8 Maret 2015.
Syaiful mengatakan pemerintahan negara Indonesia mempunyai dasar hukum sesuai dengan kedaulatan sendiri. "Bagi saya janganlah dihubungkan dengan berbagai hal apalagi Perdana Menteri Australia, Tony Abbott itu mengkaitkannya dengan bantuan tsunami Aceh. Saya kira itu tidak manusiawi," katanya.
Sebaliknya, Indonesia juga menghargai tindakan Australia kepada beberapa nelayan kita dengan membakar kapal nelayan. "Kami tidak mempersoalkan karena hukum mereka seperti itu," kata Syaiful.
Namun di sisi lain, kata Syaiful ketika ada kasus narkoba dan terpidananya hendak dihukum mati, "Australia harus memahami juga. Karena ini memang menjadi kedaulatan negara kita," ujar Syaiful.
Ketika kedaulatan sebuah negara diinjak-injak, warga negara tersebut akan marah. "Saya dan teman-teman akan mempertaruhkan segalanya jika ini terjadi," ujar dia.
Dia juga mengatakan sudah berapa puluh ribu generasi muda Indonesia menjadi korban narkoba.
"Puluhan ribu sia-sia karena narkoba. Saya kira kalau dibalik, boleh tidak orang Indonesia membawa narkoba satu kwintal ke negara lain, karena itu fair saja, hal ini harus dipahami bersama-sama, menghormati kedaulatan negara masing-masing, proporsional, apapun Indonesia dan Australia saling membutuhkan
DAVID PRIYASIDHARTA