TEMPO.CO, Virginia - Pesta ulang tahun biasanya berlangsung seru dan ramai. Namun, pesta ulang tahun yang satu ini jauh dari hiruk pikuk. Lokasi pestanya pun tak sembarangan, di markas besar Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) di Virginia, Minggu lalu. Siapa yang berulang tahun?
"Berbagai pencapaian dan kisah hidupnya menginspirasi semua perempuan," kata Direktur CIA John Brennan, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis, 5 Maret 2015.
Sosok yang dipuji John Brennan itu bernama Elizabeth "Betty" McIntosh. Pesta di markas besar CIA itu untuk merayakan ulang tahun Betty yang ke-100.
Perempuan kelahiran Washington D.C ini merupakan intelijen perempuan AS tertua yang masih hidup. John menyebut Betty satu dari sedikit intelijen yang sukses menyelesaikan tugasnya.
Lulus kuliah jurnalistik, Betty memulai kariernya sebagai jurnalis di sejumlah surat kabar. Ditempatkan di Hawaii, dia meliput langsung pengeboman Pearl Harbor. Betty melaporkan berita pengeboman di hari tragis itu dengan dramatis.
Dua tahun kemudian, Betty ditugaskan di Washington untuk meliput Eleanor Roosevelt, yang kemudian menjadi ibu negara. Saat bertugas di Gedung Putih, ia mendapat persetujuan membuat liputan profil seorang industrialis yang bekerja secara rahasia untuk Jenderal William Donovan atau dijuluki "Wild Bill".
William Donovan merupakan pemimpin kantor Pelayanan Strategi (OSS), lembaga intelijen AS pertama yang kemudian menelurkan CIA. Sementara William Donovan dikenang sebagai Bapak Intelijen Amerika.
Betty kemudian direkrut oleh "Wild Bill" untuk bekerja di OSS yang bertugas lewat keterampilannya mengecoh pasukan Nazi dan Jepang.
Dengan kemampuan berbahasa Jepang, Betty membuat propaganda hitam untuk menjatuhkan Jepang. Betty bersama rekan mata-mata OSS lainnya--dulunya seniman dan penulis--membuat cerita-cerita palsu.
Betty kemudian ditempatkan di India untuk melanjutkan perang melawan Jepang. Dengan menggunakan pesawat kecil, Betty terbang ke Cina untuk bekerja di salah satu radio yang bertujuan membingungkan warga Jepang yang mendengarkan siaran radio itu.
Setelah perang usai, Betty kembali ke rumahnya. Betty menikah dan bekerja sebagai penulis di sejumlah majalah fashion. Merasa jenuh, Betty meminta bekerja lagi di CIA.
Betty juga menulis sejumlah buku tentang semasa bertugas di OSS. Sayangnya, dia tidak menulis maupun berbicara tentang pekerjaannya selama di CIA. Betty terikat sumpah untuk tidak pernah mengungkap pekerjaannya di CIA.
BUSSINESS INSIDER | MARIA RITA