Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

EKSKLUSIF: Pengakuan Dedengkot Begal, 9 Kali Dipenjara

image-gnews
Ilustrasi razia/pencegahan begal. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi razia/pencegahan begal. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Iklan

TEMPO.CO, Lampung - Di halaman belakang rumahnya, pria berperawakan kecil dengan tinggi sekitar 165 sentimeter itu menyambut Tempo cukup hangat. Wajahnya terus memancarkan senyuman. Inilah Minak Radin alias Ismail, pembegal dan perampok kawakan yang namanya tersohor hampir di seluruh Indonesia. “Saya sudah insaf sejak tahun 2008,” ujar pria 43 tahun itu kepada Tempo ketika menanyakan masa lalunya yang hitam.

Secangkir kopi dan dua buah durian menemani perbincangan Tempo selama hampir dua jam di ruangan dengan perangkat home theather lengkap dengan fasilitas televisi kabel di rumah Ismail di Desa Tebing, Kecamatan Melinting, Lampung Timur.

Kampung Anda terkenal sebagai kampung begal, bagaimana tanggapan Anda?

Saya akui nama Tebing itu memang kalau di luar tampaknya sudah hitam. Kalau namanya sudah hitam ya memang susah untuk diputihkan. Tapi sebenarnya para pelaku itu tak cuma berasal dari sini. Banyak juga sekarang ini pelaku dari daerah-daerah lain mengakunya dari Lampung. Seperti yang “main” di Jakarta itu, tidak semua asalnya dari Lampung. Mereka mengaku-aku saja dari Lampung. Lampung juga kan sebenarnya luas, pelakunya juga tidak semua dari kampung kami dan asli orang sini. Penduduk Lampung Timur ini kan sudah banyak orang Jawanya. Memang ada sebagian orang yang melakukan hal itu, kami tidak menutupi fakta yang ada.

Sejak kapan nama kampung Tebing ini mulai disebut-sebut sebagai kampung begal?

Saya tidak tahu. Yang pasti, yang mengatakan kampung kami sebagai penghasil begal itu mereka yang tidak merasakan bagaimana sakit dan pedihnya pemuda-pemuda di sini tidak berdaya. Tidak punya uang, sementara orang tua keadaannya juga minus. Tidak ada lapangan pekerjaan. Pemerintah sendiri tidak pernah peduli dengan keadaan kampung kami ini.

Benarkah di kampung ini banyak pemuda yang menjadi begal?

Hanya segelintir mereka yang seperti itu. Alasan mereka nekat kan karena mereka tidak bisa dapat pekerjaan. Coba Anda datang ke Jakarta dan sekitarnya, dengan modal identitas dari Lampung Timur, siapa yang mau kasih pekerjaan? Kalau dapat pekerjaan, potong telinga saya. Saya mengalami sendiri kejadian itu.

Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa sedikit banyak membantu. Saya ada rejeki sedikit, ada kerjaan, saya ajak mereka untuk kerja dengan saya. Setelah saya lihat, mereka ini mau kok kerja baik-baik. Tidak ada orang yang mau jadi penjahat.

Apa saja usaha yang Anda jalankan sekarang?

Ada beberapa usaha kecil-kecilan. Saya punya penambangan pasir, batu, saya punya truk saja 6 sekarang untuk angkut pasir dan batu. Area penambangan pasir saya ya kurang lebih 100 hektare. Kadang-kadang kalau bisa dapat proyek pembangunan jalan atau apa saya juga ambil, saya ajak juga mereka itu. Tapi kan pekerjaan seperti itu kadang tidak menentu. Dua tiga bulan kerja, selebihnya nggak kerja. Terus anak istrinya mau dikasih makan apa?

Benarkah modal usaha ini Anda dapatkan dari hasil kejahatan Anda?

Tidak seluruhnya. Bisa dikatakan modal awalnya sebagian iya. Ada juga dari hasil kebun saya sendiri yang saya tabung sedikit demi sedikit.

Bagaimana cerita awal Anda masuk dalam dunia begal?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awalnya saya merantau ke Jawa cari kerja. Itu sekitar tahun 1989. Waktu itu gaji saya Rp 1.900 per bulan di sebuah pabrik di Tangerang. Kemudian saya kena PHK sekitar tahun 1991-1992 karena perusahaannya tutup. Dari situlah saya mulai nekat karena tertekan kebutuhan ekonomi, di sini tidak ada lapangan pekerjaan, sementara orang tua juga minus. Kebetulan saat itu saya kenalan dengan teman dari Surabaya. Dia yang awalnya mengajak saya untuk jadi begal. Sejak saat itulah saya jadi begal. Keluar masuk penjara sampai 9 kali.

Anda pernah beroperasi sampai dimana saja?

Dimana-mana. Jawa, Sumatera, Kalimantan, bahkan pernah sampai Singapura dan Malaysia.

Anda mencuri kendaraan sampai di Singapura dan Malaysia?

Tidak. Kalau di sana nggak main curanmor. Siapa yang mau beli di sana? Kalau di sana saya merampok.

Kapan Anda beroperasi di Singapura dan Malaysia?

Itu sekitar tahun 2000 sampai 2002-an.

Setiap Anda beraksi, apakah selalu dengan orang atau kelompok yang sama?

Tidak. Biasanya ya ada teman yang ajak, siapa saja yang mau ikut ayo ikut.

Anda merampok dengan siapa saja?

Ada yang dari Kalimantan, Surabaya, dari Jawa Barat, banyak. Teman-teman kita inikan banyak. Karena keluar masuk penjara itu, kenal sama orang dari mana-mana. Keluar penjara telpon-telponan, ketemuan diajak sama mereka. Kebetulan tidak ada kerjaan ya sudah ikut sama mereka.

 Selengkapnya, Baca Investigasi Majalah Tempo pekan ini.

TIM INVESTIGASI TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Anggota Paspampres Gagalkan Begal Motor di Bekasi Hingga Tertabrak dan Cedera

31 hari lalu

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Viral Anggota Paspampres Gagalkan Begal Motor di Bekasi Hingga Tertabrak dan Cedera

Berdasarkan video yang beredar, anggota Detasemen 3 Grup A Paspampres itu tampak terpental saat tertabrak motor yang dikendarai begal motor itu.


Pemuda Depok Luka Serius Akibat Dibegal di Kebayunan Tapos

10 Januari 2024

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Pemuda Depok Luka Serius Akibat Dibegal di Kebayunan Tapos

Untuk mencegah begal motor di jalan yang gelap gulita itu, Polsek Cimanggis telah berkoordinasi dengan Camat Tapos Depok untuk menambah penerangan.


Satu Begal Bercelurit di Bekasi Ditangkap, Uang Jual Motor Buat Jajan

18 November 2023

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Satu Begal Bercelurit di Bekasi Ditangkap, Uang Jual Motor Buat Jajan

Sekitar satu bulan pengejaran, polisi menangkap satu begal motor yang mengaku sudah 4 kali melakukan perampasan motor di Bekasi.


Kronologi Mahasiswa Gilang Lawan 5 Begal di Bekasi, Rebut Dua Celurit

16 November 2023

M Gilang Ramadhan, 19 tahun, pemuda yang duel dengan komplotan begal di Jalan Mandor Demong, Mustika Jaya, Kota Bekasi. Tempo/Adi Warsono
Kronologi Mahasiswa Gilang Lawan 5 Begal di Bekasi, Rebut Dua Celurit

Polisi masih memburu tiga begal lain berinisial G, S, dan B serta mencari sepeda motor korban yang dibawa kabur begal motor itu.


Modus Baru Perampasan Motor, Pelaku Pura-pura Jadi Leasing Tarik Motor Cicilan Bermasalah

25 September 2023

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Modus Baru Perampasan Motor, Pelaku Pura-pura Jadi Leasing Tarik Motor Cicilan Bermasalah

Perampasan motor dengan modus penarikan dari leasing karena cicilan bermasalah terjadi di Jalan Juanda, Depok, pada 23 September 2023.


6 Fakta Aksi Pelajar SMK Begal Motor di Jakarta Barat, 4 Pelaku Positif Narkoba

23 September 2023

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Gunawan Wicaksono
6 Fakta Aksi Pelajar SMK Begal Motor di Jakarta Barat, 4 Pelaku Positif Narkoba

Polsek Tambora menangkap sejumlah pelajar SMK di Jakarta Barat yang melakukan begal motor terhadap seorang pelajar SMK lainnya.


Polisi Bekasi Tangkap Anggota Komplotan Begal Motor Bercelurit

10 Agustus 2023

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Polisi Bekasi Tangkap Anggota Komplotan Begal Motor Bercelurit

Korban komplotan begal motor ini hanya bisa pasrah setelah minta ampun agar tidak dilukai. Pelaku mengaku bermotif ekonomi


Bagaimana Urutan Aparat Boleh Tembak Mati Terduga Begal?

19 Juli 2023

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Bagaimana Urutan Aparat Boleh Tembak Mati Terduga Begal?

Karena aksi begal yang brutal, aparat kepolisian seringkali terpaksa melakukan tembak mati pelaku kejahatan.


Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal: Mengingatkan Peristiwa Petrus?

18 Juli 2023

Walikota Medan Bobby Nasution (tengah) bersama anak yatim piatu berbelanja baju lebaran di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu 16 April 2023. Pemerintah Kota Medan memberikan voucher belanja lebaran kepada 100 anak yatim piatu. ANTARA FOTO/Yudi
Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal: Mengingatkan Peristiwa Petrus?

Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi tembak mati begal bisa mengingatkan tentang peristiwa Petrus di era Orba.


Polisi Tembak Tiga Begal Sadis di Bekasi, Melawan Saat Ditangkap

18 Juli 2023

Ilustrasi begal motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tembak Tiga Begal Sadis di Bekasi, Melawan Saat Ditangkap

Jika gagal begal orang, mereka bakal merampok rumah warga dan tak segan melukai korban dengan senjata tajam.